ANTIBODI
Antibodi merupakan biomolekul yang tersusun atas
protein dan dibentuk sebagai respons terhadap keberadaan benda-benda
asing yang tidak dikehendaki di dalam tubuh kita. Benda-benda asing itu
disebut antigen.
Tiap kali ada benda-benda asing yang
masuk ke dalam tubuh diperlukan 10-14 hari untuk membentuk antibodi.
Antibodi dihasilkan oleh limfosit B atau sel-sel B. Antibodi digunakan
untuk menetralkan atau menghancurkan antigen yang masuk ke dalam tubuh.
Setiap detik sekitar 2.000 molekul antibodi diproduksi oleh sel-sel B.
Salah satu contoh peristiwa yang melibatkan antibodi adalah ketika kulit
kita terkena infeksi karena luka maka akan timbul nanah. Nanah itu
merupakan limfosit atau sel-sel B yang mati setelah berperang melawan
antigen.
Antibodi dapat ditemukan pada aliran darah dan cairan nonseluler.
Antibodi memiliki struktur molekul yang bersesuaian dengan antigen
secara sempurna, seperti anak kunci dengan lubangnya. Tiap jenis
antibodi spesifik terhadap antigen jenis tertentu.
1. Jenis-jenis Antibodi
Antibodi disebut juga immunoglobulin (Ig) atau serum protein globulin, karena berfungsi untuk melindungi tubuh lewat proses kekebalan (immune). Ada lima macam immunoglobulin, yaitu IgG, IgM, IgA, IgE, dan IgD.
a. Immunoglobulin G (IgG)
IgG terbentuk 2-3 bulan setelah infeksi, kemudian kadarnya meninggi
dalam satu bulan, menurun perlahan-lahan, dan terdapat selama
bertahun-tahun dengan kadar yang rendah. IgG beredar dalam tubuh dan
banyak terdapat pada darah, sistem getah bening, dan usus. Senyawa ini
akan terbawa aliran darah langsung menuju tempat antigen berada dan
menghambatnya begitu terdeteksi. Senyawa ini memiliki efek kuat
antibakteri maupun virus, serta menetralkan racun. IgG juga mampu
menyelinap diantara sel-sel dan menyingkirkan mikroorganisme yang masuk
ke dalam sel-sel dan kulit. Karena kemampuan serta ukurannya yang
kecil, IgG merupakan satu-satunya antibodi yang dapat dipindahkan
melalui plasenta dari ibu hamil ke janin dalam kandungannya untuk
melindungi janin dari kemungkinannya infeksi yang menyebabkan kematian
bayi sebelum lahir. Selanjutnya immunoglobulin dalam kolostrum (air susu
ibu atau ASI yang pertama kali keluar), memberikan perlindungan kepada
bayi terhadap infeksi sampai sistem kekebalan bayi dapat menghasilkan
antibodi sendiri.
b. Immunoglobulin A (IgA)
Immunoglobulin A atau IgA ditemukan pada bagian-bagian tubuh yang
dilapisi oleh selaput lendir, misalnya hidung, mata, paru-paru, dan
usus. IgA juga ditemukan di dalam darah dan cairan tubuh lainnya,
seperti air mata, air liur, ASI, getah lambung, dan sekresi usus.
Antibodi ini melindungi janin dalam kandungan dari berbagai penyakit.
IgA yang terdapat dalam ASI akan melindungi sistem pencernaan bayi
terhadap mikroba karena tidak terdapat dalam tubuh bayi yang baru lahir.
c. Immunoglobulin M (IgM)
Antibodi ini terdapat pada darah, getah bening, dan pada permukaan
sel-sel B. Pada saat antigen masuk ke dalam tubuh, Immunoglobulin M
(IgM) merupakan antibodi pertama yang dihasilkan tubuh untuk melawan
antigen tersebut. IgM terbentuk segera setelah terjadi infeksi dan
menetap selama 1-3 bulan, kemudian menghilang.
Janin dalam rahim mampu memproduksi IgM pada umur kehamilan enam
bulan. Jika janin terinfeksi kuman penyakit, produksi IgM janin akan
meningkat. IgM banyak terdapat di dalam darah, tetapi dalam keadaan
normal tidak ditemukan dalam organ maupun jaringan. Untuk mengetahui
apakah janin telah terinfeksi atau tidak, dapat diketahui dari kadar IgM
dalam darah.
d. Immunoglobulin D (IgD)
Immunoglobulin D atau IgD juga terdapat dalam darah, getah bening,
dan pada permukaan sel-sel B, tetapi dalam jumlah yang sangat sedikit.
IgD ini bertindak dengan menempelkan dirinya pada permukaan sel-sel T,
mereka membantu sel-sel T menangkap antigen.
e. Immunoglobulin E (IgE)
Immunglobulin E atau IgE merupakan antibodi yang beredar dalam aliran
darah. Antibodi ini kadang juga menimbulkan reaksi alergi akut pada
tubuh. Oleh karena itu, tubuh seorang yang sedang mengalami alergi
memiliki kadar IgE yang tinggi. IgE penting melawan infeksi parasit,
misalnya skistosomiasis, yang banayk ditemukan di negara-negara
berkembang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar