BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Salah satu ciri manusia sebagai
makhluk berakal adalah rasa ingin tahu yang tak pernah habis dalam hidupnya,
baik yang dapat ditangkap dengan panca indra maupun yang tidak, mereka
menemukan banyak masalah yang harus dipecahkan karena di sekitarnya terjadi
banyak kejadian yang alami atau akibat perbuatan manusia, disamping memberi
keuntungan, kejadian itu sering memberikan kerugian dan bahkan malapetaka bagi
mereka sendiri.
Dan Praktikum Biologi ini diadakan
berdasarkan program pembelajaran, dimana setiap mahasiswa diharuskan mengikuti kegiatan praktik ini.
Kegiatan ini dilakukan untuk melengkapi materi Biologi Umum dan merupakan
tindak lanjut dari pembelajaran yang diadakan
di dalam kelas. Kegiatan ini dibimbing oleh para co. Ass yang telah ditunjuk
dan dilaksanakan di ruang 15-16, ruang 18 dan juga di lapangan .
Dalam melakukan praktikum, mahasiswa
dituntut untuk dapat mengamati dan menyimpulkan secara langsung apa yang dapat
dilihat dan diamati dalam pelaksanaan Praktikum.
Dengan demikian mahasiswa dapat mengetahui secara pasti materi-materi
Praktikum. Dalam praktikum biologi ini akan membahas beberapa materi, yaitu
jaringan tumbuhan dan hewan, organ-organ pada tumbuhan, difusi dan osmosis,
fotosintesis, dan fermentasi nata de coco.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa saja jaringan
penyusun tumbuh tumbuhan dan hewan?
2. Organ apa saja yang ada
pada tumbuhan?
3. Bagaimana proses
terjadinya difusi dan osmosis?
4. Apa yang menyebabkan
proses plasmolisis dan deplamolisis terjadi?
5. Bagaimana proses
terjadinya fotosintesis?
6. Faktor apakah yang mempengaruhi
berlangsungnya fotosintesis?
7. Bagaimana cara membuat
Nata de Coco?
8. Apa yang berperan dalam
proses pembuatan Nata de Coco?
C.
Tujuan
1. Menyebutkan dan
menjelaskan jaringan penyusun tumbuh tumbuhan dan hewan.
2. Menyebutkan organ-organ
yang ada pada tumbuhan.
3. Mengetahui terjadinya
proses difusi dan osmosis pada organisme hidup.
4. Mengetahiu proses
plasmolisis dan deplamolisis pada sel-sel tumbuhan.
5. Mengetahui proses dan
faktor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis yang terjadi pada tumbuhan.
6. Mengetahui langkah-langkah
pembuatan Nata de Coco dan yang berperan dalam proses tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
ACARA I
JARINGAN PADA
TUMBUHAN DAN HEWAN
A.
Pelaksanaan
1)
Hari/Tanggal :Minggu,31 Oktober 2010
2)
Waktu :
08.00-08.30 WITA
3)
Tempat : Ruang 16
4)
Tujuan praktikum :
a.
Menyebutkan jaringan penyusun
tubuh tanaman
b.
Menjelaskan masing-masing jaringan
penyusun tubuh tanaman
c.
Menjelaskan struktur berkas
pengangkut
d.
Menyebutkan jaringan penyusun
tubuh hewan
e.
Menjelaskan masing-masing jaringan
penyusun tubuh hewan
f.
Menjelaskan sel-sel penyusun
jaringan
g.
Menjelaskan fungsi-fungsi
masing-masing jaringan pada organ tubuh.
B.
Landasan Teori
Jaringan adalah: tiap-tiap kumpulan protoglos yang
mempunyai dinding atau merupakan suatu
kumpulan sel yang bentuk dan fungsinya sama.
Ilmu yang mempelajari tentang jaringan pad
tumbuh-tumbuhan di sebut histology.
Terdapat tumbuhan yang
memiliki jaringan dan ada pula yang tidak. Pada
tumbuhan uniselular atau terdiri dari satu sel (bacteri) tentunya tidak
mempunyai jaringan, demikian pada
tumbuh- tumbuhan yang rendah tingkat
perkembanganya belum mempunyai jaringan. Sebaliknya, jaringan terdapat pada
tumbuh - tumbuhan yang tinggi tingkat perkembanganya, semakin tinggi tingkat
perkembangannya semakin jelas pula adanya diferensiasi yang membentuk alat–alat
tumbuhan yang berlainan[1].
Jaringan dapat dibagi
menjadi beberapa bagian sesuai dengan fungsinya masing-masing :
a. Jaringan
meristem
Pada tumbuh-tumbuhan,
sel-sel yang membentuk jaringan muda (meristem) adalah juga dalam keadaan muda
(embrional). Membran selnya demikian tipis, bentuknya menunjukkan bentuk yang
teratur, antara segi empat dan kubus, sedangkan ruang sel (lumen) masih penuh
dengan protoplas serta vakuola yang kecil-kecil. Dalam kondisi ini sifat khusus
dari jaringan muda yaitu sel-sel yang membentuknya selalu mengadakan kegiatan
untuk membelah, yang dalam istilah lainnya disebut meristematis.
Istilah
meristematis tentunya sangat berkaitan dengan meristem, sedang kata meristem
berasal dari kata Yunani “meristos” yang berarti membagi atau membelah[2].
b. Jaringan parenkim
Jaringan parenkim atau
sering pula disebut jaringan dasar (ground tissue), merupakan suatu jaringan
yang terbentuk dari sel-sel hidup, dengan struktur morfologi serta fisiologi
bermacam-macam, akan tetapi pada umumnya dapat dinyatakan bahwa parenkim
memiliki sifat-sifat yang sama[3].
c.
Jaringan epidermis
Ditinjau dari asal
katanya, yaitu bahasa Yunani, epi berarti
di atas, derma berarti kulit, maka
epidermis adalah lapisan-lapisan sel yang berada paling luar pada alat-alat
tumbuhan primer, seperti : akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji-biji[4]
a. Jaringan
kolenkim
Jaringan ini dalam
melaksanakan fungsinya sebagai jaringan mekanik atau penguat tumbuhan memegang
peranan yang utama, terutama sekali pada organ-organ tumbuhan yang masih aktif
mengadakan pertumbuhan dan perkembangan[5].
b. Jaringan
skelerenkim
Jaringan skelerenkim merupakan jaringan yang fungsi
utamanya adalah juga sebagai jaringan penguat tumbuhan (jaringan mekanik).
Jaringan skelerenkim hanya terdapat pada organ tumbuhan yang tidak lagi
mengadakan pertumbuhan dan perkembangan, jadi pada organ tumbuhan yang telah
tetap. Dengan terdapatnya jaringan ini pada tumbuhan, akan memungkinkan
alat-alat tumbuhannya bertahan menghadapi segala tekanan dan desakan tanpa
menimbulkan akibat atau berpengaruh pada sel-sel/jaringan yang keadaannya lebih
lemah (tekanan, desakan, lentingan, pembentangan, pukulan, berat dan gaya mekanik lainnya)[6].
c. Jaringan
xylem
Fungsi xylem yang merupakan bagian dari vascular
tissue (jaringan pengangkut). Hanya akan melangsungkan pengangkutan air dan
zat-zat mineral (hara) dari bagian bawah (akar) ke bagian atas (daun-daunan).
Susunan
xylem ini merupakan suatu jaringan pengangkut yang serba kompleks,terdiri dari
berbagai bentuk sel. Selain itu, ternyata ada sel-sel yang mati dan adapula
yang hidup. Akan tetapi umumnya sel-sel penyusun xylem telah mati dangan
dinding sel yang tebal,mangandung lignin. Sehingga para ahli beranggapan bahwa
fungsi xylem adalah juga sebagai jaringan penguat[7].
d. Jaringan
floem
Pembuluh tapis ini merupakan jaringan
pengangkut. Hanya pembuluh tapis ini (floem) berbeda fungsinya dengan pembuluh
kayu (xylem). Xylem merupakan bagian dari jaringan pengangkut yang berfungsi mengangkut
air dan garam-garam tanah dari akar ke daun, sedangkan floem berfungsi
mengangkut dan menyebarkan zat-zat makanan yang merupakan hasil fotosintesis
dari daun ke bagian-bagian lain yang ada di bawahnya atau di atasnya
C.
Alat dan Bahan
Alat:
1)
Gelas obyek
2)
Gelas penutup
3)
Mikroskop
4)
Silet
Bahan
1)
Preparat daun dan batang zea
Mays
2)
Aquades
3)
Preparat darah merah
4)
Preparat epitel
D.
Langkah Kerja
1)
Jaringan pada batang zea mays
a.
Menyiapkan alat dan bahan yang
akan digunakan
b.
Mengambil preparat awetan penampang
melintang batang zea mays
c.
Meletakkan nya pada kaca preparat
d.
Menambah aquades secukupnya
e.
Menutup dengan kaca penutup
f.
Meletakkan nya pada meja preparat
untuk diamati dari pembesaran lemah
g.
Pembesaran kuat menggambar satu
sektor dari penampang itu dan menyebutkan bagian-bagiannya.
h.
Memperhatikan struktur jaringan
epidermis, hipodermis, parenkim, dan sistem berkas pengangkut.
2)
Jaringan pada daun zea mays
a. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
b. Mengambil preparat awetan penampang melintang daun zea mays
c. Meletakkan nya pada kaca preparat
d. Menambahkan air secukupnya
e. Menutup dengan kaca penutup
f.
Meletakkan nya pada meja preparat
untuk diamati menggunakan pembesaran kuat, menggambar satu sektor dari
penampang itu dan menyebutkan bagian-bagian nya.
g. Memperhatikan struktur
jaringan epidermis, stomata, mesofil, dan sistem berkas pengangkut.
3)
Jaringan Epitel
a. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
b. Mengambil preparat awetan epitel kuboid simplek atau kubus
selapis
c. Meletakkan nya pada kaca preparat
d. Menutup nya dengan kaca penutup
e. Meletakkan nya pad meja preparat untuk diamati dari perbesaran
menggunakan perbesaran kuat, menggambarkan bagian-bagian yang terlihat dan
menyebutkan bagian-bagian nya.
f.
Memperhatikan sel epitel berbentuk
kubus, dengan inti sel besar yang membulat dan terletak di tengah sel
g. Menggambar bentuk sel.
4)
Jaringan Darah
a. Menyiapkan alat dan bahan
b. Mengambil preparat apusan darah
c. Meletakkan nya pada kaca preparat
d. Meletakkan nya pada meja preparat untuk di amati dari perbesaran
lemah
e. Menggunakan perbesaran kuat, menggambarkan bagian-bagian yang
terlihat dan menyebutkan bagian-bagian nya
f.
Memperhatikan bentuk dan bagian-
bagian dari sel darah merah
g. Menggambar bentuk sel darah.
E. Hasil Pengamatan
a.
Jaringan pada batang zea mays
Keterangan :
1. Sarung sklerenkim
2. jaringan parenkim
3. metaxilem
4. Protoxilem
5. Ruang reksigen
6. Buluh cincin
7. Jaringan floem
Deskripsi:
Bentuk
jaringan batang jagung lebih sederhana daripada batang-tumbuhan yang lain. Dan
dari gambar tersebut kami dapat mendeskripsikan bawa di batang zea Mays terdapat
beberapa jaringan yakni jaringan pengangkut, yang terdiri dari xylem dan floem,
jaringan pengikat, jaringan penguat dan alat respirasi
b.
Jaringan
daun zea mays
Keterangan :
1. Epidermis atas
2. Epidermis bawah
3. Berkas pengangkut
4. Mesofil
5.
Jaringan mistoom
6.
Tri koma
7.
Sel kipas
8. Jaringan spoons
9.
Stomata
10.
Tepung transitoris
Deskripsi:
Meskipun
ukuran daun itu tidak terlalu besar, namun jaringan nya saja sudah tersusun
dari banyak bagian-bagian yang memiliki fungsi yang berbeda-beda, dan adapun
jaringan-jaringan yang terlihat pada daun zea Mays adalah skelerekim, parenkim,
xylem, floem, stomata, dan epidersmis.
c.
Jaringan sel darah merah
Keterangan:
a. Membran
sel
b. Inti
c. Sitoplasma
Deskripsi:
Terlihat
seperti bercak-bercak, dan ada bagian tertentu yang paling nampak di antara
bercak-bercak itu, Bagian ini dinamakan keping darah
d.
Jaringan Epitel
Keterangan:
a. Inti
sel
b. Sitolasma
c. Membran
sel( dinding sel )
Deskripsi:
Bagian
yang paling nampak pada jaringan epitel inti sel nya, Yang memisahkan antara
inti sel yang satu dengan yang lain adalah dinding dari masing-masing sel.
F.
Pembahasan
a. Jaringan daun jagung
Jaringan daun jagung merupakan objek pengamatan yang paling kompleks
jika dibandingkan dengan ketiga objek pengamatan yang lainnya.
Lapisan terluar dari
daun ini adalah epidermis. Ada
dua epidermis menurut posisinya pada daun,yaitu epidermis atas dan epidermis
bawah. Epidermis atas terdapat pada permukaan daun, sedangkan epidermis bawah
berada di bagian bawah daun.
Adapun stomata terletak
di antara jaringan epidermis yang satu dengan yang lain. Dengan kata lain,
stomata adalah celah-celah yang memisahkan epidermis. Stomata juga sering
disebut dengan mulut daun.
b. Jaringan
batang jagung
Susunan batang jagung relative sederhana dibandingkan dengan
tumbuh-tumbuhan yang lainnya. Bila dipotong secara melintang, batang jagung
terlihat seperti gabus atau spons, hal ini dikarenakan di antara
jaringan-jaringan yang menyusun batang jagung tersebut terdapat bagian yang
dinamakan ruang reksigen.
Namun, seperti halnya tumbuh-tumbuhan yang lain, pada umumnya memiliki
jaringan pengangkut yang kita kenal dengan xylem dan floem.
c. Jaringan
darah merah
Darah dimiliki oleh semua mahluk hidup kecuali tumbuhan.Darah hanya
terdapat pada hewan dan manusia. Namun, jaringan darah juga tidak ditemukan
pada hewan bersel satu (uniselular) dan juga pada hewan bertubuh lunak
(mollusca), seperti cacing dan cumi-cumi.
Jaringan tampak seperti bercak-bercak, dan di antara bercak-bercak
tersebut, terdapat bagian yang lebih Nampak dibandingkan dengan bagian yang
lain, bagian inilah yang dinamakan dengan keping darah.
d. Jaringan
epitel
Jaringan epitel ini merupakan jaringan yang paling sederhana di antara
semua objek pengamatan dalam acara ini, Jaringan ini hanya lah berupa
sekumpulan sel yang berinti, dan terdapat pula dinding sel yang memisahkan
antara sel yang satu dengan yang lainnya. Inti sel ini terlihat seperti noktah
atau titik yang berada di dalam dinding-dinding sel.
G.
Simpulan
Berdasarkan
penelitian yang telah dilakukan, kita dapat mengetahui bahwa terdapat perbedaan
antara jaringan daun dan batang Zea Mays, begitu juga dengan jaringan darah dan
epitel kuboid.
Tiap-tiap jaringan tersebut memiliki struktur berbeda,
tentunya dengan fungsi yang berbeda pula
ACARA II
ORGAN-ORGAN TUMBUHAN
A. Pelaksanaan
1) Hari/tanggal :Minggu, Oktober 2010
2) Waktu :10.50-11.25
WITA
3) Tempat : Lapangan
4) Tujuan praktikum :
a. Menyebutkan 3 pokok organ penyusun tubuh tumbuhan
b. Menyebutkan derivat-derivat dari organ pokok tumbuhan
c. Membedakan bagian-bagian akar secara umum
d. Membedakan perbedaan akar-akar serabut dan akar tunggang
e. Menyebutkan bagian-bagian batang dan daun
f.
Membedakan daun lengkap dan daun
tak lengkap
g. Menyebutkan bagian-bagian alat reproduksi pada tumbuhan
B. Landasan Teori
Tumbuhan terdiri dari tiga
bagian pokok yang menyusun tubuh tumbuhan tersebut. Berikutt ini adalah uraian
tentang bagian-bagian pokok tumbuhan, yang meliputi :
a.
Daun (folium)
Daun merupakan bagian tumbuhan yang
penting dan pada umumnya tiap tumbuhan
mempunyai sejumlah besar daun. Alat ini hanya terdapat pada batang saja dan
tidak pernah terdapat pada bagian yang lain pada tubuh tumbuhan.
Bentuk daun yang tipis melebar, warna
hijau, dan duduknya pada batang yang menghadap ke atas itu memang sudah selaras
dengan fungsi daun bagi tumbuh-tumbuhan, yaitu sebagai alat untuk :
1. Pengambilan zat-zat makanan (reabsorpsi), terutama yang berupa zat
gas (CO2)
2.
Pengolahan zat-zat makanan (asimilasi)
3. Penguapan air
(transpirasi)
4.
Pernapasan (respirasi)[8]
b. Batang
(caulis)
Batang
merupakan bagian tubuh tumbuhan yang amat penting, dan mengingat tempat serta
kedudukan batang bagi tubuh tumbuhan, batang dapat disamakan dengan sumbu
tumbuh-tumbuhan.
Sebagai bagian
tubuh tumbuhan, batang mempunyai tugas untuk :
1. Mendukung bagian-bagian tumbuhan yang ada di atas
tanah, yaitu: daun, bunga dan buah.
2. Dengan percabangannya memperluas bidang asimilasi
dan menempatkan bagian-bagian tumbuhan di dalam ruang sedemikian rupa, hingga
dari segi kepentingan tumbuhan bagian-bagian tadi terdapat dalam posisi yang
paling menguntungkan.
3. Jalan pengangkutan air dan zat-zat makanan dari
bawah ke atas dan jalan pengangkutan hasil-hasil asimilasi dari atas ke bawah.
4. Menjadi tempat penimbunan zat-zat makanan cadangan[9].
c. Radix (akar)
Akar adalah bagian pokok yang nomor tiga (di samping
akar dan daun) bagi tumbuhan yang termasuk kornus. Akar bagi tumbuhan mempunyai
tugas untuk :
1.
Memperkuat berdirinya tumbuhan
2.
Untuk menyerap air dan zat-zat makanan yang terlarut di dalam air tadi dari dalam tanah.
3.
Mengangkut air dan zat-zat makanan tadi ke tempat-tempat pada tubuh tumbuhan yang memerlukan.
4. Kadang-kadang sebagai tempat untuk
penimbunan makanan
C.
A lat dan Bahan
Bahan:
1)
Akar dan batang bayam berduri (Amaratus
spinosus)
2)
Akar padi (Oryza sativa )
3)
Batang bunga mawar ( Rosa hibrida )
4)
Batang dan daun ubi kayu (Manihot
utilisima )
5)
Daun pisang ( Musa Paradisiacal
)
6)
Bunga sepatu ( Hibicus
rosa-sinensis )
D.
Langkah Kerja
Akar:
a. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
b. Menulis spesies dan famili bahan-bahan yang diamati
c. Menyebutkan sistem per akaran bahan- bahan
d. Menggambarkan dan memberi keterangan bagian- bagian nya
Batang:
a. Menyiapkan alat dan bahan
b. Menulis spesies dan famili dari bahan –bahan yang diamati
c. Menyebut kan
bagian –bagian batang bahan –bahan
d. Menggambarkan skematis dan memberi keterangan bagian – bagian nya
Daun:
a. Menyiapkan alat dan bahan
b. Menulis spesies dan famili bahan –bahan yang diamati
c. Menyebutkan sistem perdaunannya ( lengkap atau tidak lengkap )
d. Menggambarkan skematis dan memberi keterangan bagian – bagian
nya
Bunga:
a. Menyiapkan alat dan bahan
b. Menulis spesies dan famili bahan –bahan yang diamati
c. Menyebutkan sistem perbungaan (sempurna atau tidak sempurna dan
lengkap atau tidak lengkap )
d. Menggambarkan dan memberikan keterangan bagian – bagian nya.
E. Hasil Pengamatan
1.
Bayam (Amarantus
spinosus)
Keterangan:
a.
Tepi daun
b. Daun penumpu
c.
Batang
d. Nodus
e.
Internodus
f.
Leher atas
g. Cabang akar
h. Badan akar
i.
Serabut akar
j.
Akar primer
k. Tubuh akar
Deskripsi:
Amarantus spinosus merupakan
salah satu tumbuhan monokotil Memiliki duri, sehingga pada Nama ilmiah nya
ditambahkan kata “spinosus”. Sedikit berbeda dengan bayam pada umumnya, batang Amarantus spinosus lebih ramping dan
berwarna kemerah-merahan, dan bayam berduri merupakan famili dari Amaranthaceae,
dan spesis dari
2.
Daun singkong
Keterangan:
a. Pangkal daun
b. Ibu tulang daun
c. Tepi dan
d. Pertulangan daun
e. Urat daun
3.
batang singkong
Keterangan:
a. Nodus
b. Internodus
c. Stipula
Deskripsi:
Pada pengamatan daun dan batang
singkong, kita dapat melihat beberapa bagian Yakni pada daun terdapat 7 helai
daun, sedangkan pada batang terlihat buku-buku batang, ruas batang.dan tumbuhan
singkong merupakan tumbuhan dikotil, dan ia merupakan spesies dari mamhet
esculenta dan famili dari euphuibiaceae.
4. bunga sepatu
Keterangan:
a. pedricwillus
b. epikalix
c. corolla
d. androgenofor
e. androgenocium
f. genocium
g. calix
h. dasar bunga
Deskripsi:
Bunga sepatu merupakan salah satu tumbuhan dikotil, termasuk tumbuhan
hermafrodit karena memiliki bunga yang terdapat benang sari dan putik, dimana
keduanya berfungsi sebagai alat reproduksi bagi tumbuhan, dan bunga sepatu juga
sering disebut sebagai bunga lengkap karena memiliki semua bagian dari bunga
dan bung sepatu merupakan famili dari malvaceae dan spesies dari hibiscus
ecsasinensis
5.
Daun sirih
Keterangan:
a.
Pangkal daun
b. Pertulangan daun
c.
Tepi daun
d. Urat daun
e.
Ibu tulang daun
Deskripsi:
Sirih merupakan family dari piperaceae, dan tergolong ordo piperales
Sirih dapat ditemukan dengan mudah di sekitar kita
6. Batang jagung
Keterangan:
a. Buku-buku batang
b. Ruas batang
c. Daun penumpu
Deskripsi:
Batang jagung merupakan batang
tanaman yang mewakili batang tumbuhan monokotil, batang jagung memiliki
buku-buku batang, ruas batang, dan daun penumpu yang terdapat di samping batang
jagung, dan tanaman jagung merupakan tumbuhan monokotil dan termasuk famili
dari graminae dan spesies dari zea mays
F. Pembahasan
Tumbuhan dapat digolongkan ke dalam dua bagian, yaitu monokotil dan
dikotil. Kita dapat menentukannya dengan cara memperhatikan organ-organnya,
mulai dari akar, batang maupun daunnya. Adapun perbedaan-perbedaan yang dapat
dilihat dari tumbuhan monokotil dan dikotil adalah sebagai berikut :
No.
|
Nama Organ
|
Monokotil
|
Dikotil
|
1.
|
Akar
|
a. Tersusun dalam system
akar serabut
b. Batas antara ujung akar
dngan kaliptra jelas
|
a. Tersusun dalam system
akar tunggang
b. batas antara ujung akar
dengan kaliptra tidak jelas
|
2.
|
Batang
|
a. Tidak memiliki cambium
b. Dari pangkal sampai kr
ujng hamper sama besar, tidak bercabang dan ruas-ruas batang tampak jelas
c. Tidak dapat tumbuh
besar
|
a. cambium tampak sebagai
meristem sekunder
b.Dari pangkal ke ujung
seperti kerucut, bercabang-cabang, ruas batang tidak tampak jelas
c. Dapat tumbuh besar
|
3.
|
Daun
|
Daun tunggal dan tulang
daun sejajar atau melengkung
|
Daun tunggal atau majemuk
dan tulang daun menyirip atau menjari
|
Dari table di atas
jelaslah perbedaan antara tumbuhan monokotil dan dikotil. Jadi, dengan hanya
memperhatikan organ dari tumbuhan, kita dapat mengetahui tumbuhan tersebut
tergolong monokotil atau dikotil.
G.
Simpulan
Tumbuhan
dapat digolongkan ke dalam dua bagian.yaitu monokotil dan dikotil. Kita dapat
menentukannya dengan cara memperhatikan organ-organ ya, mulai dari akar, batang
maupun daunnya.
ACARA III
DIFUSI DAN OSMOSIS
A.
Pelaksanaan
1)
Hari / Tanggal : minggu, 31 2010
2)
Waktu :
08.30-09.15 WITA
3)
Tempat :
Ruang 15 dan 16
4)
Tujuan :
a.
Mengetahui proses difusi dan
osmosis pada organisme hidup
b.
Mengetahui terjadi nya plasmolisis dan deplasmolisis pada sel-sel tumbuhan
c.
Mengetahui sebab- sebab terjadi
nya proses-proses tersebut.
B.
Landasan Teori
Difusi adalah gerakan molekul atau ion dalam cairan
dari daerah berkonsentrasi tinggi ke daerah berkonsentrasi rendah (diffusion)[10].
Osmosis
adalah proses pendifusian molekul pelarut (umumnya air) melalui selaput semi
permeabel dari larutan encer ke larutan lebih pekat[11].
Osmosis merupakan suatu fenomena alami tapi dapat dihambat secara buatan dengan
meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi
bagian dengan konsentrasi yang lebih encer. Tekanan osmotic bersifat koligatif,
yang berarti bahwa sifat ini bergantung pada konsentrasi zat terlarut, dan
bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri
C.
Alat dan Bahan
Difusi
Alat
- gelas piala
- pipet tetes
- stopwatch
Bahan
- extra joss
- aquades
Osmosis
Alat
- elemeyer
- gelas piala
- karet gelang
- pipet tetes
- stopwatch
Bahan
- telur ayam
- larutan asam cuka pekat
- larutan gula pasir
- sukrosa
- aquades
Plasmolisis dan deplasmolisis
Alat
- gelas obyek
- gelas penutup
- silet
- mikroskop
- stopwatch
- gelas kimia
- pipet
- tissu
Bahan
- preparat awetan daun Rhoediscolor
- larutan sukrosa
- aquades
D.
Cara Kerja
Difusi
- Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
- Memasukkan aquades ke dalam gelas piala sebanyak 200 ml.
- Menuangkan extra joss ke dalam gelas piala yang berisi aquades dengan perilaku tanpa di aduk mengamati penyebaran warna sampai merata
- Mencatat waktu sampai warna merata
- Memasukkan extra joss ke dalam gelas piala berisi aquades dengan perlakuan di aduk
- Mengamati penyebaran warna sampai merata
- Menulis hasil pengamatan.
Osmosis
- Menyediakan alat dan bahan yang akan digunakan
- Memasukkan telur ayam dalam gelas piala yang berisi asam cuka pekat, biarkan selama 3-5 hari
- Membuang larutan asam cuka dengan perlahan-lahan, kemudian bilas/ cuci telur tersebut dengan air.
- Mengupas kulit ari nya yang Akan di pakai sebagai membran.
- Menambah 100 ml larutan gula pasir ke dalam gelas kimia dan 40 ml larutan gula pasir ke dalam gelas tabung Erlenmeyer.
- Menutup mulut Erlenmeyer dengan membran dari sel telur
- Mengikat erat-erat dengan karet gelang
- Membalik Erlenmeyer dan memasukkan mulut Erlenmeyer ke dalam gelas kimia yang berisi larutan gula pasir tersebut.
- Mengamati apa yang terjadi
- Menulis hasil pengamatan
Plasmolisis
dan Deplasmolisis
- Menyiapkan alat dan bahan yakni akan digunakan
- Mengiris tipis Rhoe discolor kemudian menaruh nya di kaca obyek yang ditetasi aquades kemudian menutup nya dengan kaca penutup
- Menaruh kaca obyek pada meja mikroskop yang tersedia
- Mengamati di bawah mikroskop, apa bila sel- sel daun Roe discolor sudah nampak jelas, di tetesi larutan sukrosa pada salah satu tepi gelas penutup dan tepi lain di tempel tissu sehingga aquades akan terhisap oleh kertas penghisap dan medium sayatan di gantikan oleh lulusan sukrosa.
- Mengamati dengan mikroskop selama beberapa menit, mencatat semua perubahan yang terjadi.
- Mengganti larutan sukrosa dengan aquades kemudian mengamati perubahan yang terjadi
- Mencacat hasil pengamatan.
E.
Hasil Pengamatan
Difusi
Percobaan
|
Waktu
yang diperlukan sampai larutan merata
|
Keterangan
|
|
Diaduk
|
Tanpa
diaduk
|
||
I
|
20
detik
|
|
Memiliki
sedikit gelembung
|
II
|
-
|
97
detik
|
Memiliki
banyak gelembung
|
Keterangan:
a. Gelas kemia
b. Gelembung
Deskripsi:
Terdapat dua perlakuan dalam percobaan difusi Perlakuan
pertama, Extra Joss yang telah dituang ke dalam 200 ml aquades langsung diaduk.
Sedangkan perlukan kedua tanpa diaduk, terlebih dahulu dilakukan perlakuan yang
berbeda adalah agar dapat diketahui perbedaan waktu penyebaran warna Extra
Joss, dan juga perlakuan yang tanpa diaduk memiliki lebih banyak gelembung dari
pada perlakuan yang diaduk.
Osmosis:
Keterangan:
1. Kulit ari telur
2. Karet gelang
3. Erlenmeyer
4. Larutan sukrosa
5. Gelas piala
6. Aquades
Deskripsi:
Kulit ari telur dalam percobaan ini adalah berperan sebagai membran
semipermeabel yang akan di tembus oleh larutan yang berkonsentrasi rendah
(larutan 100 ml aquades + dua sendok gula pasir) menuju ke larutan yang
konsentrasinya tinggi (larutan 40 ml aquades + empat sendok gula pasir)
Plasmolisis dan Deplasmolisis
Keterangan:
a. Daun
rhoediscolor dan aquades
b. Daun
rhoediscolor dan sukrosa ([lasmolisis)
c. Daun
rhoediscolor dan aquades(deplasmolisis)
Deskripsi:
Yang
digunakan sebagai indikator terjadinya plasmolisis dan deplamolisis adalah
cairan yang berwarna ungu yang terdapat pada sel daun Rhoe discolor. Dan yang mempengaruhi terjadinya proses-proses
tersebut yaitu penetesan aquades dan larutan sukrosa
F.
Pembahasan
Difusi
Dalam
percobaan difusi ini digunakan Extra Joss yang dimasukkan ke dalam gelas piala
yang berisi 200 ml aquades dengan perlakuan yang berbeda. Dilakukan dua
perlakuan, yaitu dengan tidak mengaduk
Extra Joss yang dicampurkan dengan aquades dan yang kedua adalah dengan cara
mengaduknya. Untk hasil pengamatannya, perhatikan tabel berikut :
Percobaan
|
Waktu
yang diperlukan sampai larutan merata
|
Keterangan
|
|
Diaduk
|
Tanpa
diaduk
|
||
I
|
20
detik
|
|
Memiliki
sedikit gelembung
|
II
|
-
|
97
detik
|
Memiliki
banyak gelembung
|
Tabel di atas menggambarkan perbedaan waktu yang
dibutuhkan oleh Extra Joss agar dapat merata dengan aquades. Dari sini dapat
dilihat bahwa reaksi pemerataan warna Extra Joss dan air akan lebih cepat
apabila larutannya diaduk terlebih dahulu.
Hal
ini disebabkan karena pengadukan itu mempercepat proses penyebaran atau
peruraian warna Extra Joss, dimana interaksi antara zat terlarut dan pelarut
tersebut dipercepat.
Osmosis
Pada
percobaan osmosis ini diamati
perpindahan larutan sukrosa yang berkonsentrasi rendah ke larutan sukrosa yang
berkonsentrasi tinggi melalui membran semipermeabel (kulit ari telur). Untuk
larutan yang berkonsentrasi rendah dilarutkan dua sendok gula pasir ke dalam
gelas piala yang berisi 100 ml aquades. Sedangkan untuk larutan yang
berkonsentrasi rendah, dilarutkan empat sendok gula pasir ke dalam erlenmeyer
yang berisi 40 ml aquades. Kemudian erlenmeyer dibalik dan dimasukkan ke dalam
gelas piala. Kemudian setelah berselang lima
menit, erlenmeyer diangkat dan volume larutan pada gelas piala kembali diamati.
Ternyata, terjadi perubahan volume pada gelas tersebut.
Fenomena ini terjadi karena adanya proses osmosis yang
berlangsung, dimana larutan yang berkonsentrasi rendah yang berada pada gelas
piala menembus kulit ari telur dan menuju ke larutan yang berkonsentrasi tinggi
yang berada di erlenmeyer. Dalam osmosis, molekul yang berkonsentrasi rendah
akan menerobos pori-pori membran plasma (dalam hal ini, kulit ari telur) menuju
ke molekul yang berkonsentrasi tinggi.
Plasmolisis dan deplamolisis
Dalam pengamatan plasmolisis dan
deplamolisis ini digunakan daun Rhoe
discolor untuk diamati selnya. Daun pada tumbuhan ini memiliki dua sisi
yang memiliki dua warna yang berbed pula. Bagian atasnya berwana hijau,
sedangkan bagian bawahnya berwarna ungu. Dari kedua sisi tersebut, yang akan
menjadi obyek dalam pengamatan adalah sisi daun yang berwarna ungu. Bagian ini
di iris tipis dan di amati menggunakan mikroskop. Dimana terdapat cairan
sitoplasma yang berwarna ungu yang nantinya merupakan indicator terjadinya
plasmolisis dan deplamolisis.
Pertama-tama,
obyek irisan Rhoe discolor diletakkan
pada gelas objek kemudian ditetesi aquades, Kemudian setelah objek tersebut
diamati, terlihat cairan sitoplasma ungu yang dibatasi oleh dinding-dinding
yang merupakan dinding sel.
Lalu
objek tersebut ditetesi sukrosa dan aquades diserap dengan kertas penghisap.
Setelah itu, objek diamati selama lima
menit. Ternyata larutan sukrosa itu menyebabkan cairan ungu tadi seperti
semakin menyusut, hal ini dikarenakan membrane sel mengkerut dan cairan dalam
sel berdifusi keluar,
Perlakuan
selanjutnya adalah menyerap sukrosa dengan kertas penghisap, lalu meneteskan
kembali aquades pada objek. Beberapa saat kemudian ternyata cairan sitoplasma
kembali melebar dan berangsur-angsur kembali seperti semula. Hal ini disebabkan
karena cairan dari luar sel berdifusi masuk ke dalam sel.
G.
Simpulan
1)
. Difusi akan lebih cepat bereaksi
apabila interaksi antara zat pelarut dan pelarut dipercepat.
2)
Osmosis merupakan proses difusi yang melewati
atau menembus membrane semipermeabel
3)
Plasmolisis terjadi karena cairan dari dalam
sel berdifusi keluar dan menyebabkan sitoplasma mengkerut.
4)
Deplamolisis akan terjadi jika suatu sel yang
mengalami plasmolisis dimasukkan ke dalam cairan yang hipotonis sehingga
sitoplasma mengembang kembali
ACARA IV
FOTOSINTESIS
A.
Pelaksanaan
- Hari/Tanggal : minggu, 31 2010
- Waktu : 10.15-10.50 WITA
- Tempat : Lapangan dan Ruang 18
- Tujuan :
a.
Mengetahui proses fotosintesis
yang terjadi pada tumbuhan
b.
Mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi proses fotosintesis
B.
Landasan Teori
Fotosintesis
adalah proses konversi energi cahaya menjadi energi kimia berupa senyawa gula,
reduksi oksidasi dan foto reduksi Co2 yang berlangsung di daun
Fotosintesis
tang terjadi di daun berlangsung diorganel kloroplas.
Proses Fotosintesis
di bedakan menjadi 2 yaitu reaksi terang dan reaksi gelap:
Reaksi terang
adalah suatu reaksi yang tidak tergantung suhu akan tetapi ia tergantung cahaya
matahari. dan reaksi gelap adalah suatu reaksi yang tidak tergantung pada
cahaya matahari.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi laju fotosintesis adalah:
Faktor luar:
a.
Konsentrasi Co2
b.
Intensitas cahaya
c.
Ait dan suhu
d.
Tersedia nya unsur.
Faktor dalam:
a.
Keadaan struktur daun yang
memungkinkan resistensi terhadap difusi Co2 dari atmosfer ke permukaan
kloroplas.
b.
Penimbunan sejumlah besar hasil fotosintesis
di dalam kloroplas.
Dan
pada reaksi terang, energi matahari ditangkap oleh perangkat foto sistem dan
diubah menjadi NADPH (Tenaga Pereduksi) dan ATP (Energi Kimia). Atom H dari
melekul H2O,
dipakai untuk mereduksi NADP+ menjadi NADPH. Sedangkan O2 dilepaskan sebagai
hasil samping reaksi fotosintesis. Reaksi pembentukan ATP dan ADP dan Pi : Pada
reaksi gelap prosesnya tidak langsung menggunakan cahaya matahari. Reaksi dalam
tahap ini merupakan reaksi pembentukan karbohidrat ( monosakarida ) melalui
reduksi CO2,
dengan menggunakan ATP dan NADPH yang diperoleh dalam reaksi terang.
Monosakarida ini dapat mengalami polimerisasi membentuk gula(disakarida),
selulosa dan lain-lain
C.
Alat dan Bahan
Alat:
- Gelas ukur
- Stopwatch
- Corong
- Tabung reaksi
Bahan:
A.
Aquades
B.
Hidrilla verticilla
D. Cara kerja
Reaksi
terang:
- menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
- Mengambil 5 potong hidrilla verticvilata, kemudian meletakkan nya ke dalam corong kimia dan ujung corong ditutup dengan tabung reaksi.
- merendam sediaan ke dalam gelas ukur yang berisi air
- meletakkan nya pada intensitas cahaya matahari penuh
- Mengamati perlakuan setiap saat (beberapa menit) apa yang terjadi pada perlakuan dan menghitung jumlah gelembung udara yang naik di tabung reaksi.
- Menggambarkan dan mencatat hasil pengamatan.
Reaksi gelap:
- menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
- Mengambil 5 potong hidrilla verticvilata, kemudian meletakkan nya ke dalam corong kimia dan ujung corong ditutup dengan tabung reaksi.
- merendam sediaan ke dalam gelas ukur yang berisi air
- meletakkan nya di tempat yang terlindungi cahaya matahari(teduh)
- Mengamati perlakuan setiap saat (beberapa menit) apa yang terjadi pada perlakuan dan menghitung jumlah gelembung udara yang naik di tabung reaksi
- Menggambarkan dan mencatat hasil pengamatan
E.
Hasil pengamatan
Keterangan:
a.
Aquades
b.
Hidrilla
c.
Tabung reaksi
d.
Gelas ukur
e.
Corong
f.
Gelembung
Deskripsi:
Dalam
percobaan ini akan diamati jumlah gelembung yang naik di tabung reaksi pada
saat di tempat gelap dan pada saat di tempat terang.
F.
Pembahasan
No
|
Menit
|
Reaksi
|
|
|
|
Terang
|
Gelap
|
1
|
3
|
122
|
0
|
2
|
6
|
65
|
0
|
3
|
9
|
24
|
0
|
|
jumlah
|
211
|
0
|
Deskripsi:
Dari hasil pengamatan terlihat bahwa pada reaksi terang terdapat banyak
gelembung udara, dan sebaliknya pada reaksi gelap tidak terdapat satu pun
gelembung udara, dikarenakan pada reaksi gelap tidak perdapat cahaya matahari
G.
Simpulan
Fotosintesis merupakan suatu proses pembuatan makanan
yang melibatkan cahaya matahari. Fotosintesis terjadi pada tumbuhan yang
berklorofil Adapun reaksi yang terlibat
dalam fotosintesis yaitu reaksi gelap dan reaksi terang. Kedua reaksi ini
dipengaruhi oleh banyaknya intensitas cahaya yang didapatkan oleh tumbuhan.
ACARA V
FERMENTASI NATA DE COCO
A.
Pelaksanaan
a.
Hari/Tanggal : minggu, 31 Oktober 2010
b.
Waktu : 09.26-10.15 WITA
c.
Tempat :Ruang 15
d.
Tujuan :
1)
Mengetahui dan mempraktikkan
langkah-langkah pembuatan nata de coco.
B.
Landasan Teori
Istilah fermentasi sering diganti dengan istilah
peragian, hal ini sebenarnya tidak tepat. Kata ragi digunakan dalam pembuatan tempe, roti, ragi-ragi tersebut
mempunyai persamaan, yakni dapat menghasilkan fermen atau enzim yang dapat
mengubah subsitrat menjadi bahan lain
dengan mendapat keuntugan berupa energi. Adapun subsitrat yang mereka ubah itu
berbeda-beda[12].
Secara
umum, fermentasi adalah salah satu respirasi anaerobic, akan tetapi,terdapat
definisi yang lebih jelas yang mendefinisikanfermentasi sebagai respirasi dalam
lingkungan anaerobic dengan tanpa akseptor electron eksternal.
Gula adalah
bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi adalah
etanol, asam laktat, dan hydrogen. Akan tetapi, beberapa komponen lain dapat
juga dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Ragi dikenal
sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam
bir, anggur dan minuman beralkohol lainnya[13].
C.
Alat dan Bahan
Alat:
a.
Panci
b.
Kompor
c.
Saringan
d.
Gelas ukur
e.
Botol selai
f.
Sendok
g.
Karet gelang
h.
Kain kasa
Bahan:
a.
Kecambah kacang hijau
b.
Ragi roti
c.
Asam cuka keras
d.
Air
e.
Starter(50 ml)
f.
Gula
g.
Air kelapa
D.
Cara Kerja
1) Pembuatan Starter
a.
Menyiapkan alat dan bahan yang
akan di gunakan
b.
Mengupas buah nanas dan memblender
nya
c.
Memasukkan nanas yang sudah
diblender ke dalam gelas(yang sudah di steril)
d.
Menambah 2 sendok makan gula pasir
dan mengaduk nya
e.
Menutup gelas dengan kain kasa 2
rangkap dan mengikat nya dengan karet gelang
f.
Menunggu 3-4 hari , sampai
terbentuk nya tipis berwarna putih pada permukaan nanas tersebut.
2) Pembuatan Nata De Coco (Larutan Induk)
a.
Menyiapkan alat dan bahan yang
akan digunakan
b.
Menyaring 1000 ml air kelapa, pada
gelas kimia
c.
Merebus 100 gr kecambah bersama
dengan 150 ml air, kemudian menyaring nya.
d.
Menimbang 100 gr gula pasir dan 0,
25 gr ragi roti.
e.
Mencampur 1000 ml air kelapa
tersebut dengan 100 gr gula pasir, 0. 25 gr ragi roti dan ekstra kecambah kacang
hijau, kemudian mengaduk nya hingga merata.
E. Hasil Pengamatan
Keterangan :
1. Toples
selai
2. Larutan
induk
3. Selaput
Nata de Coco
Deskripsi :
Nata de Coco terbentuk di permukaan larutan induk, berupa selaput
berwarna putih dan elastis.
F. Pembahasan
Nata
de Coco merupakan saah satu produk makanan hasil fermentasi. Banyak dijumpai di
sekitar kita, baik di pasar, swalayan, supermarket maupun di rumah-rumah orang
yang biasanya mengkonsumsi makanan ini.
Proses pembuatan Nata de Coco dibantu oleh starter
nata dan juga ragi roti, keduanya sangat berperan dalam pembentukan Nata.
Keduanya dapat membentuk enzim yang dapat mengubah subsitrat kelapa menjadi
lapisan Nata. Enzim ini sering disebut dengan fermen. Ragi roti ini bisa didapatkan di supermarket-supermarket,
tapi untuk starter nata, kita bisa
membuatnya sendiri dengan cara :
a. Memarut
dua buah nanas masak
b. Memasukkannya
dalam botol bermulut lebat yang bersih
c. Menambahkan
dua sendok gula pasir, kemudian mengaduknya
d. Menutup
mulut botol dengan kain kasa rangkap
e. Menunggu
3-5 hari sampai terbentuk lapisan tipis berwarna putih pada permukaan nanas
tersebut.
Langkah selanjutnya adalah mencampurkan air
kelapa,gula pasir, air rebusan kecambah dan asam cuka keras, lalu dimasukkan ke
dalam toples dan menunggunya sampai dingin. Setelah dingin, barulah kita
menambahkannya dengan starter nata,
dimana perbandingan antara larutan air kelapa dengan starter nata adalah 1:5.setelah semuanya tercampur, barulah kita
menyimpannya pada tempat yang gelap dan tidak terguncang selama 4-5 hari. Dan
apabila terlihat selaput berwarna putih pada permukaannya, berarti Nata sudah
mulai terbentuk.
G.
Simpulan
Nata de Coco dibuat melalui proses fermentasi. Dalam
proses ini terbentuk enzim atau fermen yang dapat mengubah subsitrat tertentu
menjadi suatu produk fermentasi dengan
mendapatkan keuntungan berupa energy.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari kegiatan praktikum ini kita mengambil beberapa kesimpulan
menyangkut obyek-obyek yang diamati dalam praktikum pada masing-masing acara,
antara lain sebagai berikut :
a. Berdasarkan penelitian
yang telah dilakukan, kita dapat mengetahui bahwa terdapat perbedaan antara
jaringan daun dan batang Zea Mays, begitu juga dengan jaringan darah dan epitel
kuboid.
Tiap-tiap jaringan
tersebut memiliki struktur berbeda, tentunya dengan fungsi yang berbeda pula.
b. Tumbuhan
dapat digolongkan ke dalam dua bagian, yaitu monokotil dan dikotil. Kita dapat
menentukannya dengan cara memperhatikan organ-organnya, mulai dari akar, batang
maupun daunnya.
c. Difusi
akan lebih cepat bereaksi apabila interaksi antara zat pelarut dan pelarut
dipercepat.
d. Osmosis
merupakan proses difusi yang melewati atau menembus membrane semipermeabel
e. Plasmolisis
terjadi karena cairan dari dalam sel berdifusi keluar dan menyebabkan
sitoplasma mengkerut.
f.
Deplamolisis akan terjadi jika suatu sel yang
mengalami plasmolisis dimasukkan ke dalam cairan yang hipotonis sehingga
sitoplasma mengembang kembali
g. Fotosintesis merupakan
suatu proses pembuatan makanan yang melibatkan cahaya matahari. Adapun reaksi yang terlibat dalam
fotosintesis yaitu reaksi gelap dan reaksi terang.
h. Nata
de Coco dibuat melalui proses fermentasi. Dalam proses ini terbentuk enzim atau
fermen yang dapat mengubah subsitrat tertentu menjadi suatu produk fermentasi dengan mendapatkan keuntungan
berupa energy.
2. Kritik dan Saran
a.
Kritik
1. Jangan terlalu cepat
dalam menjelaskan
b. Saran
1.
Menjelaskan pelan-pelan saja, sebab apabila terlalu
cepat, biasanya ada materi yang terlupakan
DAFTAR
PUSTAKA
A. Toha, Abdul
Hamid. 2001. BIOKIMIA :Metabolisme Biomolekul.
Manokwari : Alfabeta
Waluyo,
Lud. 2004. Mikrobiologi Umum. Malang : UMM Press
Sutrian,
Yayan.2004.PENGANTAR ANATOMI
TUMBUH-TUMBUHAN (Tentang Sel dan Jaringan).Jakarta: Rineka Cipta.
Tjitrosoepomo,
Gembong.2005.MORFOLOGI TUMBUHAN.Gadjah
Mada University press : Yogyakarta
A. Rifai, Mien.
Dkk.2000.KAMUS BIOLOGI Reproduksi,
Genetika, Evolusi, dan Fisiologi.Jakarta : Rineka Cipta