ANTIBODI
Antibodi merupakan biomolekul yang tersusun atas
protein dan dibentuk sebagai respons terhadap keberadaan benda-benda
asing yang tidak dikehendaki di dalam tubuh kita. Benda-benda asing itu
disebut antigen.
Tiap kali ada benda-benda asing yang
masuk ke dalam tubuh diperlukan 10-14 hari untuk membentuk antibodi.
Antibodi dihasilkan oleh limfosit B atau sel-sel B. Antibodi digunakan
untuk menetralkan atau menghancurkan antigen yang masuk ke dalam tubuh.
Setiap detik sekitar 2.000 molekul antibodi diproduksi oleh sel-sel B.
Salah satu contoh peristiwa yang melibatkan antibodi adalah ketika kulit
kita terkena infeksi karena luka maka akan timbul nanah. Nanah itu
merupakan limfosit atau sel-sel B yang mati setelah berperang melawan
antigen.
Antibodi dapat ditemukan pada aliran darah dan cairan nonseluler.
Antibodi memiliki struktur molekul yang bersesuaian dengan antigen
secara sempurna, seperti anak kunci dengan lubangnya. Tiap jenis
antibodi spesifik terhadap antigen jenis tertentu.
1. Jenis-jenis Antibodi
Antibodi disebut juga immunoglobulin (Ig) atau serum protein globulin, karena berfungsi untuk melindungi tubuh lewat proses kekebalan (immune). Ada lima macam immunoglobulin, yaitu IgG, IgM, IgA, IgE, dan IgD.
a. Immunoglobulin G (IgG)
IgG terbentuk 2-3 bulan setelah infeksi, kemudian kadarnya meninggi
dalam satu bulan, menurun perlahan-lahan, dan terdapat selama
bertahun-tahun dengan kadar yang rendah. IgG beredar dalam tubuh dan
banyak terdapat pada darah, sistem getah bening, dan usus. Senyawa ini
akan terbawa aliran darah langsung menuju tempat antigen berada dan
menghambatnya begitu terdeteksi. Senyawa ini memiliki efek kuat
antibakteri maupun virus, serta menetralkan racun. IgG juga mampu
menyelinap diantara sel-sel dan menyingkirkan mikroorganisme yang masuk
ke dalam sel-sel dan kulit. Karena kemampuan serta ukurannya yang
kecil, IgG merupakan satu-satunya antibodi yang dapat dipindahkan
melalui plasenta dari ibu hamil ke janin dalam kandungannya untuk
melindungi janin dari kemungkinannya infeksi yang menyebabkan kematian
bayi sebelum lahir. Selanjutnya immunoglobulin dalam kolostrum (air susu
ibu atau ASI yang pertama kali keluar), memberikan perlindungan kepada
bayi terhadap infeksi sampai sistem kekebalan bayi dapat menghasilkan
antibodi sendiri.
b. Immunoglobulin A (IgA)
Immunoglobulin A atau IgA ditemukan pada bagian-bagian tubuh yang
dilapisi oleh selaput lendir, misalnya hidung, mata, paru-paru, dan
usus. IgA juga ditemukan di dalam darah dan cairan tubuh lainnya,
seperti air mata, air liur, ASI, getah lambung, dan sekresi usus.
Antibodi ini melindungi janin dalam kandungan dari berbagai penyakit.
IgA yang terdapat dalam ASI akan melindungi sistem pencernaan bayi
terhadap mikroba karena tidak terdapat dalam tubuh bayi yang baru lahir.
c. Immunoglobulin M (IgM)
Antibodi ini terdapat pada darah, getah bening, dan pada permukaan
sel-sel B. Pada saat antigen masuk ke dalam tubuh, Immunoglobulin M
(IgM) merupakan antibodi pertama yang dihasilkan tubuh untuk melawan
antigen tersebut. IgM terbentuk segera setelah terjadi infeksi dan
menetap selama 1-3 bulan, kemudian menghilang.
Janin dalam rahim mampu memproduksi IgM pada umur kehamilan enam
bulan. Jika janin terinfeksi kuman penyakit, produksi IgM janin akan
meningkat. IgM banyak terdapat di dalam darah, tetapi dalam keadaan
normal tidak ditemukan dalam organ maupun jaringan. Untuk mengetahui
apakah janin telah terinfeksi atau tidak, dapat diketahui dari kadar IgM
dalam darah.
d. Immunoglobulin D (IgD)
Immunoglobulin D atau IgD juga terdapat dalam darah, getah bening,
dan pada permukaan sel-sel B, tetapi dalam jumlah yang sangat sedikit.
IgD ini bertindak dengan menempelkan dirinya pada permukaan sel-sel T,
mereka membantu sel-sel T menangkap antigen.
e. Immunoglobulin E (IgE)
Immunglobulin E atau IgE merupakan antibodi yang beredar dalam aliran
darah. Antibodi ini kadang juga menimbulkan reaksi alergi akut pada
tubuh. Oleh karena itu, tubuh seorang yang sedang mengalami alergi
memiliki kadar IgE yang tinggi. IgE penting melawan infeksi parasit,
misalnya skistosomiasis, yang banayk ditemukan di negara-negara
berkembang.
Kamis, 11 Desember 2014
Selasa, 09 Desember 2014
Makalah Nutrisi (Lengkap)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembanganorganisme,
diantaranya adalah makanan. Makanan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan
manusia dan hewan . Melaluimakanan,
hewan dapat memperoleh nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuhnya. Nutrisi
tersebut berupa karbohidrat, protein, lemak, vitamin, air dan
garam mineral.
Struktur alat
pencernaan berbeda-beda dalam berbagai jenis hewan, tergantung pada tinggi rendahnya
tingkat organisasi sel hewan tersebut serta jenis makanannya. pada hewan
invertebrata alat pencernaan makanan umumnya masih sederhana, dilakukan secara
fagositosis dan secara intrasel, sedangkan pada hewan-hewan vertebrata sudah
memiliki alat pencernaan yang sempurna yang dilakukan secara ekstrasel.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakang yang telah diuraikan di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Apakah Pengertian Nutrisi?
2. Apakah Jenis
Nutrisi yang Diperlukan Oleh Hewan?
3. Bagaimanakah Pencernaan Makanan
Berlangsung?
4. Bagaimanakah Pola Pencernaan Makanan
pada Hewan?
5. Bagaimanakah Sistem Pencernaan
Makanan pada Manusia?
6. Bagaimanakah Sistem Pencernaan
Makanan pada Hewan Vertebrata?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Untuk Mengetahui Pengertian Nutrisi.
2. Untuk Mengetahui Nutrisi yang Diperlukan Oleh Hewan
3. Untuk Mengetahui Berlangsungnya Pencernaan Makanan
4. Untuk Mengetahui Pola Sistem
Pencernaan Makanan pada Hewan
5. Untuk Mengetahui Sistem Pencernaan
Manusia
6. Untuk Mengetahui Sistem Pencernaan
Makanan pada Hewan Vertebrata
D. Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
Manfaat dari segi teoritis:
1. Makalah ini dapat digunakan sebagai
pedoman bagi mahasiswa untuk
mengetahuinutrisi dan sistem pencernaan makanan
Manfaat dari segi praktis:
2. Makalah ini dapat
dipakai sebagai salah satu acuan bagi mahasiswa
untuk memahami ilmu anatomi dan fisiologi hewan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Nutrisi
Nutrisi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme
untuk fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan.
Nutrisi didapatkan dari makanan dan cairan yang selanjutnya diasimilasi oleh
tubuh. Penelitian di bidang nutrisi
mempelajari hubungan antara makanan dan minuman terhadap kesehatandan penyakit, khususnya dalam menentukan diet yang optimal. Pada masa lalu,
penelitian mengenai nutrisi hanya terbatas pada pencegahan penyakit kurang gizi
dan menentukan standar kebutuhan dasar nutrisi pada makhluk hidup. Angka
kebutuhan nutrisi (zat gizi) dasar ini dikenal di dunia internasional dengan
istilah Recommended Daily Allowance (RDA).
Sedagkan ilmu gizi
adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan makanan dan minuman terhadap
kesehatan tubuh manusia agar tidak mengalami penyakit gangguan gizi, dimana
gangguan gizi sendiri adalah sebuah penyakit yang diakibatkan oleh kurangnya
zat-zat vitamin tertentu sehingga mengakibatkan tubuh kita mengalami gangguan
gizi.
B. Jenis
Nutrisi yang Diperlukan Oleh Hewan
Makan dan minum adalah
sangat penting bagi setiap mahluk hidup untuk kelangsungan hidupnya. Di bawah ini adalah nutrisi yang dibutuhkan oleh hewan
untuk melangsungkan hidunya.
1. Karbohidrat
2 .Protein
3 .Lemak
4. 4. Vitamin
5. Mineral
6. 6.Air
1.Karbohidrat
Karbohidrat adalah
polihidroksi aldehida atau keton dengan rumus empiris (CH2)n.
Kabohidrat digolongkan menjadi monosakarida atau
gula sederhana ( satu unit aldehida
atau keton ). Oligosakarida ( beberapa unit monosakarida ). dan polisakarida,
molekul besar linear atau bercabang yang mengandung banyak unit monosakarida.
Monosakarida atau gula sederhana memiliki satu unit aldehida atau keton.
Golongan ini juga mempunyai sedikitnya satu atom karbon asimetrik dan karenanya
terdapat dalam bentuk stereoisomer. Gula yang paling banyak terdapat di alam,
seperti ribosa, glukosa, fruktosa, dan manosa, adalah rangkaian gula D. Gula
sederhana dengan 5 atau lebih atom karbon dapat berada dalam bentuk
cicin-tertutup hemiasetal, sebagai furanosa (cicin beranggota- lima ) atau
piranosa ( cicin beranggota- enam ). Furanosa dan piranosa terdapat dalam
bentuk anomer α dan β, yang dapat saling bertukar dalam proses mutarotasi. Gula
yang dapat saling bertukar dalam proses mutarotasi. Gula yang dapat mereduksi
senyawa oksidator disebut gula pereduksi.
Disakarida terdiri dari
dua monosakarida yang digabungkan oleh suatu ikatan kovalen. Maltosa mengandung
dua residu D-glukosa dalam ikatan α( 1 → 4 ) glikosida. Laktosa
mengandung D-galaktosa dan D-glukosa.
Sukrosa, suatu gula nonpereduksi, mengandung unit D-glukosa
dan D-fruktosa yang digabungkan oleh atom karbon anomernya.
Polisakarida ( glikan )
mengandung banyak unit monosakarida yang berikatan glikosida. Beberapa
berfungsi sebagai bentuk penyimpan karbohidrat. Polisakarida penyimpan yang
paling penting adalah pati dan glikogen, polimer glukosa bercabang dengan berat
molekul tinggi berikatan α( 1 → 4 ) pada rantai utamanya dan ikatan α( 1 → 6 )
pada titik cabangnya. Ikatan α( 1 → 4 ) dapat dihidrolisa oleh α-amilase dan
ikatan α( 1 → 6 ) dihidrolisa oleh α( 1 → 6 ) glukosidase, polisakarida lain
memegang peranan struktural pada dinding sel. Selulosa, polisakarida pada
tumbuh- tumbuhan mempunyai unit D- glukosa yang berikatan β( 1 → 4 ). Selulosa tidak
dapat dipecahkan oleh α atau β-amilase dan tidak dapat dicernakan oleh
vertebrata kecuali oleh hewan ruminansia yang mengandung bakteri penghasil
selulosa yang dapat memecahkan selulosa menjadi D-glukosa.
Karbohidrat didefenisikan
secara tepat sebagai senyawa dengan rumus molekul Cn(H2O)n . Namun kata
karbohidrat umumnya digunakan dalam pengertian lebih terbatas untuk menunjukan
zat yang terdiri atas polihidroksin aldehida dan keton serta turunannya. Gula
yang juga dikenal sebagai sakarida. Umumnya diperlakukan sebagai karbohidrat
khas. Monosakarida adalah karbohidrat yang biasanya memiliki 3-9 atom karbon.
Sambungan dua monosakarida atau lebih melalui jembatan oksigen menjadikan
oligosakarida (biasa 2-10 satuan monosakarida ) dan polisakarida. Berikut ini
macam-macam kabohidrat yang terdapat dalam tubuh:
Monosakarida dapat berupa
aldosa atau katosa. Golongan aldosa mempunyai satu gugus aldehid (-CHO) dan
beberapa gugus hidroksil (-OH), sedangkan glukosa ketosa mempunyai satu gugus
keton (-CO-) dan beberapa gugus hidroksil. Monosakarida juga digolongkan
berdasarkan jumlah atom karbon dalam molekulnya. Monoksakarida paling kecil
mengandung 3 atom karbon, disebut trioksa. yang mempunyai 4 atom karbon disebut
tetrosa, dan seterusnya. Monosakarida terpenting adalah golongan heksosa dan
pentosa.
Setiap monosakarida
mempunyai dua bentuk konfigurasi yang ditandai dengan D (baca.de) dan L
(baca.el). Penetapan huruf D dan L didasarkan pada arah gugus OH pada atom C
asimetris nomor terbesar.
Semua monosakarida adalah
zat padat yang mudah larut dalam air. Larutannya bersifat optis aktif. Larutan
monosakarida yang baru dibuat mengalami perubahan sudut putaran hingga akhirnya
dicapai sudut putaran yang tetap. Perubahan sudut putaran ini disebut mutarotasi. Semua monosakarida, baik aldosa maupun ketosa, dalah gula pereduksi.
Larutan monosakarida bereaksi positif dengan pereaksi Fehling atau pereaksi
Benedict maupun dengan pereaksi Toll.
Hanya monosakarida yang
mempunyai arti biologis penting yaitu D-glukosa, D-fruktosa, D-ribosa, dan
2-deoksi-D-ribosa. D-glukosa terdapat dalam darah, merupakan sumber energi
utama pada kegiatan sel. Larutan D-glukosa dalam air merupakan pemutar kanan,
oleh karena itu D-glukosa disebut juga dekstrosa. D-fruktosa terdapat dalam buah-buahan.
Larutan D-fruktosa adalah pemutar kiri sehingga D-fruktosa disebut levulosa.
D-Ribosa dan 2-deoksi-D-ribosa terdapat dalam asam nukleat, yaitu dalam RNA dan
DNA.
Disakarida terbentuk dari
kondensasi dua molekul monosakarida. Ikatan yang mengkaitkannya disebut ikatan
glukosida. Disakarida terpenting adalah sukrosa, maltosa, dan laktosa.
Ketiganya mempunyai rumus molekul C12H22O11.
Sukrosa adalah gula tebu,
gula yang kita konsumsi dalam kehidupan sehari-hari. Larutan sukrosa memutar
bidang polarisasi kekanan (putaran jenis =+66,53). Sukrosa tidak mereduksi
pereaksi fehling, Benedict, dan pereaksi Tolles.
Hidrolisis sukrosa
menghasilkan glukosa dan fruktosa. Pada hidrolisis sukrosa terjadi pembalikan
sudut putaran (invensi) dari yang pemutar kanan menjadi pemutar kiri, karena
daya pemutar kiri fruktosa lebih kuat daya putaran kanan glukosa (putaran jenis
fruktosa = -92.4 , sedangkan glukosa=+52,7),hidrolisis sukrosa dapat terjadi
karena pengaruh asam atau anzim invertasa.
Hidrolisis maltosa
menghasilkan 2 molekul glukosa, sedangkan laktosa menghasilkan glukosa dan
galaktosa. Hidrolisis maltosa dikatalisis oleh enzim maltase, sedangkan
hidrolisis laktosa oleh oleh enzim laktase. Maltosa tidak terdapat bebas
dialam, tetapi tidak dibuat dari hidrolisis amilum dengan pengaruh enzim
diastase. Laktosa terdapat dalam susu sehingga disebut juga gula susu. Maltosa
dan laktosa adalah gula pereduksi, pereaksi positif dengan pereaksi Fehling,
Benedict dan Tolles.
Polisakarida terdiri atas
banyak molekul monosakarida . Polisakarida terpenting, yaitu amilum, glikogen,
dan selulosa, adalah polimerisasi kondensi, amilum, glikogen, dan selulosa
dapat dinyatakan dengan rumus molekul (C6H10O5)n, dengan n dapat mencapai
ratusan sampai ribuan.
Amilum terbentuk pada
proses fotosintesis pada bagian yang hijau dari tumbuhan bantuan energi
matahari. Hidrolisis amilum dengan enzim diastase atau amilase menghasilkan
maltosa. Amilum membentuk koloid dalam air jika dipanaskan. Suspensi amilum
memberi warna biru dengan iodin. Glikogen terbentuk dalam tubuh hewan dan
manusia yang disimpan dalam hati dan jaringan otot sebagai cadangan makanan.
Pembentuk glikogen dari glukosa diatur oleh insulin. Glikogen juga membentuk
koloid dalam air, dan dengan iodin memberi warna merah cokelat.
Karbohidrat adalah
sumber kalori utama bagi hampir semua penduduk dunia, khususnya bagi penduduk
negara yang sedang berkembang. Walaupun jumlah kalori yang dihasilkan hanya 4
kkal dari 1 gram karbohidrat, namun bila dibanding protein dan lemak,
karbohidrat merupakan sumber kalori yang lebih mudah didapat.
Karbohidrat merupakan
komponen pangan yang menjadi sumber kalori utama dan sumber serat makanan.
Komponen ini disusun oleh 3 unsur utama, yaitu karbon (C), hidrogen (H) dan
oksigen (O). Berdasarkan nilai gizi dan kemampuan saluran pencernaan manusia
untuk mencernanya, karbohidrat dapat dikelompokkan menjadi :
a. Karbohidrat yang dapat dicerna
Karbohidrat dari
kelompok yang dapat dicerna bisa dipecah oleh enzim 2)α-amilase3)untuk
menghasilkan energi. Monokasarida, disakarida, dekstrin dan pati adalah
beberapa contoh dari kelompok karbohidrat yang dapat dicerna.
b. Karbohidrat yang tidak dapat dicerna
atau juga dikelompokkan sebagai serat makanan/dietary fiber Tidak bisa dipecah oleh enzim α -amilase, seperti
selulosa.
Fungsi Karbohidrat
Fungsi dari zat
karbohidrat bagi tubuh selain sebagai penghasil energi bagi tubuh, karbohidrat
juga sebagai cadangan tenaga bagi tubuh serta memberikan rasa kenyang selain
itu karbohidrat berfungsi untuk mencegah timbulnya pemecahan protein tubuh yang
berlebihan, mencegah kehilangan mineral, dan berguna untuk membantu metabolisme
lemak dan protein.
Kebutuhan Karbohidrat
Bagi Tubuh
Tinggi rendahnya
aktifitas seseorang, maka akan berbeda kebutuhan karbohidratnya. Bagi orang
dewasa yang bekerja tidak terlalu berat, kebutuhan tubuh rata-rata akan
karbohidrat antara 8 sampai 10 gram untuk tiap kilogram berat badan setiap
hari.
Kekurangan karbohidrat
dapat menyebabkan penyakit busung lapar (merasmus) yang lebih tampak secara
fisik jika terjadi pada kelompok balita. Tanda-tanda penyakit ini adalah muka
pucat kelihatan tua, rambut merah dan jarang dan pada tingkat akut dapat
menyebabkan kematian.
Karbohidrat Dalam Bahan
Makanan
Karbohidrat banyak
terdapat dalam bahan pangan nabati misalnya : beras, jagung, sorghum, gandum,
ketela pohon, ubi jalar dan talas kentang. Karbohidrat yang terdapat dalam
bahan pangan hewani pada umunya disimpan dalam bentuk glikogen yang banyak
terdapat dalam hati.
2. Protein
Protein bukanlah merupakan
zat tunggal akan tetapi terdiri dari unsur-unsur pembentuk protein yang disebut
asam amino . Asam amino terdiri dari sebuah gugus amino dan sebuah gugus
karboksil serta sebuah atom hidrogen. Asam amino terbagi dua yaitu asam amino
essensial dan non essensial. Asam amino essensial merupakan asam amino yang
dapat dibentuk oleh tubuh manusia sedangkan asam amino non essensial tidak
dapat dibentuk oleh tubuh manusia, sehingga didapat dari makanan sehari-hari.
Molekul protein mengandung unsur-umsur C (Carbon), H (Hidrogen), O (Oksigen), N
(Nitrogen), P (Phospor), S (Sulfur) dan terkadang mengandung unsur logam
seperti besi dan tembaga (Winarno, 2002).
Fungsi Protein Bagi
Tubuh
Protein bagi tubuh
adalah untuk pertumbuhan, pada masa pembentukan janin hingga usia balita
diperlukan protein yang berkualitas tinggi, memperbaiki sel-sel yang telah aus
atau rusak terutama pada saat setelah sakit maka jumlah sel-sel dalam tubuh
yang telah rusak perlu dibentuk kembali, menyediakan bahan untuk pembuatan
plasma kelenjar, diperlukan dalam proses metabolisme dalam tubuh, sebagai
cadangan energi dan apabila sumber energi dan karbohidrat telah berkurang maka
protein dapat dijadikan sumber energi baru dan menjaga keseimbangan asam basa
dalam darah.
Kebutuhan Protein Bagi Tubuh
Kebutuhan protein bagi
seorang dewasa adalah 1 gram untuk setiap 1 kilogram berat badannya setiap
hari. Untuk anak-anak yang sedang tumbuh , diperlukan protein dalam jumlah yang
lebih banyak, yaitu 3 gram untuk setiap kilogram berat badan. Perbedaan ini
disebabkan karena pada anak-anak, protein lebih banyak dibutuhkan untuk
pertumbuhan dan perkembangan, sedangkan pada orang dewasa fungsi protein hanya
untuk mempertahankan jaringan tubuh dan mengganti sel-sel yang telah rusak.
Kekurangan konsumsi
protein pada anak-anak dapat menyebabkan terganggunya pertumbuhan badan si
anak. Pada orang dewasa kekurangan protein mempunyai gejala yang kurang
spesifik, kecuali pada keadaan yang telah sangat parah seperti busung lapar.
Busung lapar yang banyak di derita oleh kelompok rawan gizi terutama bayi dan
balita sungguh memprihatinkan. Pemerintah dengan beberapa program gizi telah
berupaya untuk mengatasi masalah gizi tersebut.
Kwashiorkor merupakan
salah satu penyakit yang timbul akibat kekurangan protein, yang banyak diderita
oleh bayi dan anak pada usia enam bulan sampai usia tiga tahun (balita). Ciri
penderita kwashiorkor adalah Pembengkakan pada kaki dan tangan, wajah sembab,
otot kendur, rambut kemerahan dan mudah putus.
Penggunaan berbagai
bahan makanan campuran dapat membantu memenuhi kebutuhan akan protein. Dengan
menyajikan makanan campuran diharapkan kekurangan zat gizi pada satu jenis
pangan dapat ditutupi dari penggunaan bahan pangan lainnya. Jika hanya
menggunakan satu jenis sumber pangan dikhawatirkan kebutuhan gizi akan sulit
dipenuhi. Saat ini pemberian makanan tambahan terutama untuk bayi dan balita
sudah mulai divariasikan. Kekurangan protein sangat berdampak buruk pada
kesehatan terutama pada masa pertumbuhan. Oleh karena itu komposisi makanan
yang mengandung protein perlu mendapat perhatian dalam menyusun menu di dalam
keluarga.
Protein Dalam Bahan
Makanan
Menurut sumbernya
protein terbagi dua, yaitu :
a. Protein hewani
Protein hewani
merupakan protein yang berasal dari pangan hewani seperti daging, susu, telur,
dan ikan. Protein ini mempunyai bentuk struktur menyerupai struktur asam amino
dalam tubuh manusia dan susunan asam amino-nya lebih komplit serta nilai cerna
relatif lebih baik daripada protein nabati. Protein ini sangat sangat penting
artinya pada pembentukan jaringan dan sel-sel otak saat janin masih berusia dua
bulan sampai anak berusia dua tahun. Oleh sebab itu para ibu yang sedang hamil
dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi terutama yang banyak
mengandung protein hewani.
b. Protein nabati.
Protein nabati
merupakan protein yang bersumber dari tumbuhan seperti padi-padian,
sayur-sayuran, kacang-kacangan dan buah buahan. Protein ini mutunya tidak
sebaik bila dibandingkan dengan protein hewani sebagai contoh gandum kekurangan
asam amino lysine, nasi kekurangan lysine dan thrionine, jagung kekurangan
tryptophan dan lysine sedangkan kacang-kacangan kekurangan tryptohan dan lysine
sedangkan kacang-kacangan kekurangan methionine. Oleh sebab itu perlu ada
suplemen/sumbangan dari pangan hewani dan keanekaragaman bahan pangan untuk
melengkapi kekurangan tersebut agar pembentukan protein dalam tubuh dapat
terjadi secara sempurna.
3. Lemak
Lemak
dan minyak adalah salah satu kelompok yang termasuk padagolonganlipid , yaitu
senyawa organik yang terdapat di alam serta
tidak larut dalamair, tetapi larut dalam pelarut organik non-polar,misalnya dietil eter (C2H5OC2H5),Kloroform(CHCl3), benzena dan hidrokarbon lainnya,
lemak dan minyak dapat larut dalam pelarut yang disebutkan di atas karena lemak dan minyak mempunyai
polaritas yang sama dengan pelaut tersebut. Bahan-bahan dan senyawa kimia
akan mudah larut dalam pelarut yang sama polaritasnya dengan zat terlarut .Tetapi polaritas bahan dapat berubah karena adanya proses kimiawi. Misalnyaasam lemak dalam larutan KOH berada dalam keadaan
terionisasi dan menjadi lebih polar dari aslinya sehingga mudah larut serta dapat diekstraksi dengan air.
Ekstraksi asam lemak yang terionisasi ini dapat dinetralkan kembalidengan menambahkan asam sulfat encer
(10 N) sehingga kembali menjadi tidak
terionisasi dan kembali mudah diekstraksi dengan
pelarut non-polar.Lemak dan minyak merupakan
senyawaan trigliserida atau triasgliserol, yang berarti “triester dari
gliserol” . Jadi lemak dan minyak juga merupakan senyawaan ester . Hasil hidrolisis lemak
dan minyak adalah asam karboksilat dan gliserol . Asamkarboksilat ini juga disebut asam lemak yang mempunyai
rantai hidrokarbon yangpanjang dan tidak
bercabang.
Lemak merupakan sumber
energi selain karbohidrat dan protein. Dengan adanya kelebihan konsumsi lemak
yang tersimpan sebagai cadangan energi maka jika seseorang berada dalam kondisi
kekurangan kalori, maka lemak merupakan cadangan pertama yang akan digunakan
untuk mendapatkan energi setelah protein.
Lemak sendiri terdiri
dari asam lemak dan gliserol 5).
Apabila dalam makanan kita terdapat kelebihan karbohidrat dan lemak dari yang
diperlukan oleh tubuh, maka lemak dan karbohidrat tersebut tidak akan langsung
dibakar. Tetapi kelebihan ini akan diubah oleh tubuh menjadi lemak dan disimpan
sebagai cadangan tenaga yang akan diambil jika tubuh membutuhkan
sewaktu-waktu.Lemak cadangan ini terutama disimpan di bawah kulit dan sekitar
otot. Selain itu, terdapat pula simpanan lemak di sekitar jantung, paru-paru,
ginjal dan organ tubuh lainnya.
Cadangan lemak memang
diperlukan di dalam tubuh. Tetapi jika cadangan ini jumlahnya terlalu banyak
dapat berdampak pada gangguan kesehatan. Orang yang di dalam tubuhnya terdapat
timbunan lemak dalam jumlah yang berlebihan mempunyai kecendrungan untuk
menderita penyakit jantung, ginjal, diabetes, tekanan darah tinggi dan penyakit
lainnya. Seseorang dengan kelebihan berat badan 10 % dari berat idealnya, maka
orang tersebut sudah dapat digolongkan gemuk.
Fungsi Lemak Bagi Tubuh
Lemak berperan sebagai
sumber cadangan energi, sumber asam lemak esensial, pelarut vitamin A, D, E dan
K, memberikan cita rasa pada makanan serta dapat mengatur suhu tubuh.
Kebutuhan Lemak Dalam Tubuh
Manusia dapat
digolongkan makhluk omnivora. Artinya makannya terdiri dari bahan hewani maupun
nabati, karena itu dapat menerima minyak dan lemak dari berbagai sumber baik
ternak maupun tanaman. Minyak merupakan jenis makanan yang paling padat energi,
yaitu mengandung 9 kkal per gram atau 37 kilojoul per gram. Susunan menu manusia
sangat bervariasi terutama terhadap proporsi relatif protein, karbohidrat, dan
lemak/minyaknya, lokasi, kebiasaan, dan tradisi. Konsumsi lemak/minyak meskipun
dapat fleksible jumlahnya dalam diet, tetapi perlu diperhatikan akibat dari
konsumsi lemak dan minyak yang tinggi terhadap metabolisme dan kesehatan
manusia.
Lemak Dalam Bahan
Makanan
Lemak dan minyak
terdapat pada hampir semua bahan pangan dengan kandungan yang berbeda-beda.
Tetapi lemak dan minyak sering kali ditambahkan dengan sengaja ke bahan makanan
dengan berbagai tujuan. Berbagai bahan pangan seperti daging, ikan, telur,
susu, apokat, kacang tanah, dan beberapa jenis sayuran mengandung lemak atau
minyak yang biasanya termakan bersama bahan tersebut.
Lemak hewani mengandung
banyak sterol yang disebut kolesterol , sedangkan lemak nabati mengandung
fitosterol . Lemak hewan darat seperti lemak susu, lemak babi dan lemak sapi.
Lemak hewan laut seperti minyak ikan paus, minyak ikan cod, minyak ikan Herring
berbentuk cair dan disebut minyak.
4. Vitamine
a. Vitamin A
Dibutuhkan untuk pertumbuhan dan
pembangunan jaringan yang normal (normal development of tissues). memelihara
kesehatan kulit dari dalam dan melindungi kulit luar terhadap infeksi. Juga
melindungi dari berbagai bentuk kanker. Vitamin A juga perlu untuk
penglihatan. Gejala Defisiensi (Kekurangan) : Sariawan, rabun malam,
jerawat, sering terkena pilek dan infeksi, kulit kering dan pecah-pecah,
ketombe, kista, diare.
Sumber : Melon, mangga, tomat, aprikot (apricot), pepaya, dan jeruk kepruk
(tangerines).
b. Vitamin B1 / Thiamin
Esensial untuk berbagai fungsi tubuh,
produksi energi dan membantu memelihara kesehatan syaraf dan otot. Membantu
tubuh membuat dan memakai protein. Gejala Defisiensi : Otot lembek, sakit mata,
iritabilitas, konsentrasi buruk, lutut lemah, ingatan buruk, sakit perut, susah
buang air besar, jari-jari kesemutan, dan detak jantung cepat.
Sumber : Tomat
c. Vitamin B2 / Riboflavin
Vitamin B2 terlibat dalam banyak proses
tubuh, khususnya memproduksi energi yang tersedia dari makanan. pertumbuhan
pada anak-anak. dan memperbaiki dan memelihara jaringan tubuh. membantu menata
kembali keasaman tubuh. Gejala Defisiensi : Mata pedih atau serasa terbakar,
sensitivitas (peka) terhadap sinar terang, lidah sakit, katarak, rambut berminyak
atau kusam, eksema (eczema) atau radang kulit (dermatitis), kuku pecah-pecah
(split nails), bibir pecah-pecah (cracked lips).
Sumber : Tomat
d. Niacin (Niasin) - bagian dari B kompleks
Niasin mengkompromikan asam nikotin
(nicotinic acid) dan and nikotinamida (nicotinamide), yang keduanya dibutuhkan
untuk produksi energi dalam sel-sel. Nikotinamida (Nicotinamide) terlibat
dalam proses enzim, termasuk metabolisme asam lemak (fatty acid), pernafasan
jaringan (tissue respiration) dan pembuangan racun. Esensial untuk fungsi otak.
Membantu menyeimbangkan kandungan gula darah dan menurunkan tingkat kolesterol.
Gejala Defisiensi : Produksi energi kurang, fungsi otak lemah, dan kulit buruk.
Juga nampak dari dari gejala radang dan sakit pencernaan.
Sumber : Tomat, kacang tanah dan alpukat.
e. Pantothenic acid (Asam Pantotenik) - bagian dari B kompleks
Memainkan sebuah peran sentral dalam
membuat energi dari lemak dan karbohidrat yang tersedia untuk produksi
substansi esensial dalam tubuh, termasuk produksi hormon steroid dan asam
lemak. Untuk Memelihara kesehatan kulit dan rambut. Gejala
Defisiensi : Kejang otot atau kram otot, apati (apathy), konsentrasi buruk,
telapak kaki melepuh (burning feet) atau tumit lembek (tender heels), mual-mual
(nausea) atau muntah-muntah (vomiting), kurang energi, kelelahan setelah
berolahraga ringan, kegelisahan (anxiety) atau ketegangan (tension), gigi
gemertak (teeth grinding).
Sumber : Tomat, strawberry, alpukat.
f. Vitamin B6 / pyridoxine (piridoksin)
Dibutuhkan tubuh untuk membuat protein.
Membantu keseimbangan hormon seks. Anti-depresi dan diuretic alami ·
Membantu mengendalikan reaksi alergi. Gejala Defisiensi : Mimpi hal yang sama
berulangkali dengan frekuensi yang tak menentu (infrequent dream recall),
retensi terhadap air (water retention), tangan kesemutan (tingling hands),
depresi atau ketegangan (nervousness), iritabilitas, kejang otot atau kram
otot, kurang energi, kulit pecah-pecah.
Sumber : Pisang, biji-bijian,
kacang-kacangan dan alpukat.
g. Biotin
Dibutuhkan untuk memproduksi energi dari
makanan tersedia, misalnya untuk sintesis lemak, dan untuk ekskresi
(pengeluaran) produk limbah protein. Gejala Defisiensi : Kulit kering, kondisi
rambut jelek, uban dini (prematurely greying hair), otot lembek atau sakit,
nafsu makan kurang atau mual-mual (nausea), eksema (eczema) atau radang kulit
(dermatitis).
Sumber : Kacang-kacangan, oat (=sejenis gandum), almon, tomat, anggur,
semangka dan cherry.
h. Foliate / folic acid (asam folik)
Dibutuhkan untuk produksi berbagai
substansi esensial dalam tubuh. · Berperan penting bersama-sama vitamin B12
dalam pembelahan sel yang cepat, membuat materi genetik (DNA) untuk setiap sel.
Dibutuhkan untuk memelihara fungsi sistem imunitas. Esensial untuk fungsi
otak dan syaraf. Gejala Defisiensi : Anemia (Anaemia), eksema (eczema), bibir
pecah-pecah, uban dini (prematurely greying hair), kegelisahan (anxiety) atau
ketegangan (tension), ingatan buruk, kurang energi, kurang nafsu makan (poor
appetite), sakit perut, depresi.
Sumber : Kacang tanah, biji wijen, hazelnut (=sejenis kemiri), kacang mete (cashew nut), walnut (=sejenis kenari), dan alpukat.
Sumber : Kacang tanah, biji wijen, hazelnut (=sejenis kemiri), kacang mete (cashew nut), walnut (=sejenis kenari), dan alpukat.
i. Vitamin B12 /cyanoncobalamin (sianokobalamin)
Dibutuhkan untuk produksi (manufaktur)
materi genetik (DNA dan RNA). Terlibat dalam pembentukan (formasi) sel darah
merah. Esensial untuk syaraf. Menangani asap tembakau dan racun lainnya. Gejala
Defisiensi : Kondisi rambut yang buruk, eksema (eczema) atau radang kulit
(dermatitis), mulut terlalu sensitif terhadap iritasi akibat panas atau dingin,
kegelisahan (anxiety) atau ketegangan (tension), kurang energi, susah buang air
besar, otot lembek atau sakit (tender or sore muscles), kulit pucat. Sumber :
Buah-buahan tertentu diindikasikan mengandung vitamin ini tapi hal ini belum
dikonfirmasikan (secara ilmiah)
j. Vitamin C / ascorbic acid (asam askorbat)
Memperkuat sistem imunitas - dalam
memerangi infeksi. Menjaga tulang, kulit, dan sendi kokoh kuat. Ada sebuah
hubungan kuat antara masukan vitamin C yang lebih tinggi dengan resiko yang
lebih rendah atas serangan jantung, stroke, katarak dan beberapa jenis kanker.
Vitamin ini mudah teroksidasi dan rusak karena panas. Gejala Defisiensi :
Sering pilek, kurang tenaga, sering infeksi, gusi berdarah, mudah terluka,
mimisan, luka lambat sembuh, bintil-bintil merah di kulit (red pimples on the
skin).
Sumber : Strawberry, jeruk lemon, buah kiwi, melon, jeruk, anggur, jeruk
limau, tomat.
k. Vitamin D / calciferols (kalsiferol)
Dibutuhkan untuk penyerapan kalsium dari
makanan, dan untuk penggunaan kalsium dan fosfor. Mempengaruhi pertumbuhan dan
kekuatan tulang dan gigi, serta bersama-sama kalsium terkait dengan kesehatan
syaraf dan otot. Gejala Defisiensi : Sendi sakit atau kaku, punggung pegal
(backache), gigi busuk (tooth decay), kram otot (muscle cramps), rambut rontok
(hair loss).
Sumber : Ekspos (=berjemur) matahari.
l. Vitamin E / d-alpha tocopherol (d-alfa tokoferol)
Vitamin E dibutuhkan sebagai
antioksidan, yang melindungi tubuh dari efek samping oksidasi yang berbahaya.
Makin banyak lemak tak jenuh ganda (polyunsaturated fats) yang Anda makan,
semakin banyak vitamin E yang dibutuhkan untuk melindungi lemak tersebut dari
oksidasi. Meningkatkan penyembuhan luka dan fertilititas (kesuburan). Baik
untuk kulit. Gejala Defisiensi : Kurang gairah seks, kecapaian setelah
berolahraga ringan, mudah terluka, luka yang lambat sembuh, varises(varicose
veins), kehilangan elenturan sendi, infertilitas (kemandulan).
Sumber : Biji bunga matahari, kacang tanah , kacang almonds, hazelnut, biji
pinus, biji wijen, oat dan alpukat.
m. Vitamin K / phylloquinone (pilokuinon)
Esensial untuk pembentukan protein,
mengendalikan pengumpalan darah, dan fungsi lainnya. Vitamin K dibutuhkan untuk
menjaga kesehatan tulang. Gejala Defisiensi : Mudah terkena pendarahan
(Haemorrhage) .
Sumber : Tomat
Sumber : Tomat
5. Mineral
a. Calcium
(Kalsium)
Esensial untuk
pertumbuhan dan menjaga kekuatan tulang dan gigi.Kalsium juga mengendalikan
konduksi impuls syaraf ke dan dari otak dan kontraksi otot. Meningkatkan kesehatan jantung, menggumpalkan darah,
memperbaiki kulit, memelihara keseimbangan asam-basa yang tepat, mengurangi
kram dan kejang akibat menstruasi (menstrual cramps and tremors).Keseimbangan
kalsium dalam tubuh ditingkatkan dengan masukan vitamin D yang memadai dan
olahraga.
Keseimbangan kalsium
menjadi buruk karena ekspos timah (exposure to lead), konsumsi alkohol, kopi
dan teh atau kurang vitamin D dan karena asam hidroklorida (hydrochloric acid)
yang diproduksi dalam perut/lambung.
Gejala Defisiensi : Kram atau kejang otot (Muscle cramps or tremors), susah tidur (insomnia) atau ketegangan (nervousness), sakit sendi atau radang sendi, gigi busuk (tooth decay), tekanan darah tinggi.
Gejala Defisiensi : Kram atau kejang otot (Muscle cramps or tremors), susah tidur (insomnia) atau ketegangan (nervousness), sakit sendi atau radang sendi, gigi busuk (tooth decay), tekanan darah tinggi.
Sumber : Almon, prem,
biji pumpkin (=sejenis labu).
b. Chloride
(Klorida)
Bekerjasama dengan
sodium dan potasium dalam mengatur keseimbangan cairan tubuh. Gejala Defisiensi : Defisiensi sangat jarang terjadi,
kecuali sebagai akibat dari berkeringat/muntah-muntah yang terlalu
berkepanjangan dan berat.
c. Chromium (Krom)
Sebagai bagian dari
campuran yang dibutuhkan untuk memudahkan sistem insulin bekerja.Terlibat dalam
metabolisme lemak dan dalam pemeliharaan struktur materi genetik. Gejala Defisiensi : Toleransi terhadap glukosa yang
buruk dan kolesterol darah meningkat.
Sumber :
Kacang-kacangan dan biji-bijian.
d. Copper
(Tembaga)
Bagian dari berbagai
jenis enzim, tembaga dibutuhkan untuk berbagai fungsi yang luas cakupannya:
pembentukan (formasi) darah dan tulang, produksi pigmen melanin dari kulit dan
rambut, dan pelepasan energi dari makanan. Gejala
Defisiensi : Defisiensi sangat jarang dikenali tapi gejala dini dapat termasuk
kerusakan fungsi jantung dan anemia.
Sumber : Buah-buahan dan kacang-kacangan.
e. Iodine
(Yodium)
Dibutuhkan bagi
kelenjar tiroid (thyroid gland) untuk memproduksi hormon tiroid (thyroid
hormone), yang mengatur lebih dari 100 sistem enzim, termasuk tingkat
metabolis, pertumbuhan, reproduksi dan banyak lagi fungsi esensial lainnya. Gejala Defisiensi : Defisiensi sangat jarang terjadi
pada masyarakat masa kini di seluruh dunia yang mengkonsumsi tumbuhan dan
karena banyak merek garam dapur yang diperkaya dengan yodium.
Sumber : Tumbuhan yang tumbuh di permukaan tanah yang
sangat bervariasi tergantung variasi tingkat lapisan tanah (soil) alami.
f. Iron
(Besi)
Esensial untuk
pembentukan (formasi) sel darah merah, dan juga dibutuhkan untuk sirkulasi
sebab sel darah merah mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.Komponen dari
berbagai jenis enzim, vital untuk produksi energi. Gejala Defisiensi : Anemia, kulit pucat, lidah sakit
(sore tongue), kecapaian (fatigue), kelesuan, kehilangan nafsu makan, mual-mual
(nausea), sensitivitas terhadap cuaca dingin.
Sumber : Biji pumpkin(=sejenis labu), almon, prem
(prune), kacang mete, kismis(raisins), kacang brasil (brazil nuts), walnut
(=sejenis kenari), kurma, biji wijen, kacang pikan (pecan nuts = sejenis
kemiri).
g. Magnesium
Terutama ditemukan
dalam tulang dan esensial untuk pertumbuhan tulang, magnesium juga dibutuhkan
dalam setiap sel dan untuk berfungsinya beberapa enzim yang dibutuhkan untuk
memakai energi (dari makanan). Magnesium juga dibutuhkan untuk berfungsinya
kalsium secara normal. Gejala Defisiensi : Kejang otot,
kelemahan otot, susah tidur (insomnia) atau ketegangan (nervousness), tekanan
darah tinggi, detak jantung tak beraturan, susah buang air besar, sawan (fits
or convulsions), hiperaktif, depresi, bingung (confusion), kurang nafsu makan,
kalsium disimpan dalam jaringan lunak misalnya sebagai batu ginjal.
Sumber : Almon (almonds), kacang mete, kacang brasil
(brazil nuts), kacang tanah, kacang pikan (pecan nuts, sejenis kemiri), kismis
(raisin).
h. Manganese (Mangan)
Bagian dari beberapa
enzim esensial dan memicu banyak aktivitias lainnya, termasuk antioksidan dan
proses produksi energi. Gejala Defisiensi : Kejang otot,
pertumbuhan pada masa kanak-kanak yang terhambat, pening atau indra kesimbangan
yang buruk, sawan, sakit lutut, sakit sendi, penyakit kardiovaskular
(cardiovascular).
Sumber : Nanas, blackberry, raspberry, anggur,
strawberry, kacang-kacangan dan biji-bijian.
i. Molybdenum
(Molibdenum)
Bagian dari beberapa
jenis enzim, termasuk mekanisme untuk membuang asam urik (uric acid),
menggunakan besi, dan metabolisme DNA. Gejala
Defisiensi : Gejala defisiensi tidak diketahui kecuali adanya kelebihan tembaga
dan sulfat yang sangat terkait dengan penggunaan molibdenum.
Sumber : Tomat
j. Phosphorus
(Fosfor)
Dalam kombinasi dengan
kalsium, fosfor membantu memelihara kekuatan tulang dan gigi.Diperlukan tubuh
untuk menggunakan energi dan vitamin B dari makanan. Fosfor adalah sebuah elemen yang berperan dalam banyak
substansi tubuh esensial dan mekanisme pengendalian tubuh. Gejala Defisiensi : Gejala kekurangan sangat jarang
terjadi karena fosfor terkandung dalam hampir semua makanan. Gejala kekurangan
mungkin terjadi karena penggunaan antasida (antacid) dalam jangka waktu panjang
atau karena tekanan seperti patah/retak tulang. Gejalanya termasuk kelemahan
otot secara umum, kehilangan nafsu makan dan sakit tulang, rakhitis (rickets),
tulang terasa tak enak (osteomalacia).
Sumber : Terkandung
dalam hampir semua makanan.
k. Potassium (Potasium)
Pelengkap (Complement)
sodium dalam mengatur keseimbangan cairan tubuh. Membantu
tubuh membuang kelebihan sodium, yang membantu mencegah dan menyembuhkan
tekanan darah yang meningkat. Memudahkan
nutrien bergerak masuk ke dalam sel dan memudahkan produk limbah bergerak
keluar dari sel. Meningkatkan
kesehatan syaraf dan otot, membantu sekresi/pengeluaran insulin untuk
pengendalian gula darah. Terlibat
dalam metabolisme, memelihara berfungsinya jantung, merangsang pergerakan usus
untuk mendorong eliminasi yang seharusnya.
Gejala Defisiensi : Detak jantung yang kencang tak teratur, kelemahan otot, sakit seperti tertusuk jarum (pins and needles), iritabilitas (irritability), mual-mual (nausea), muntah-muntah (vomiting), diare, perut kembung, selulit (cellulite), tekanan darah rendah akibat ketidakseimbangan rasio potasium/sodium, bingung (confusion), apati mental (mental apathy).
Gejala Defisiensi : Detak jantung yang kencang tak teratur, kelemahan otot, sakit seperti tertusuk jarum (pins and needles), iritabilitas (irritability), mual-mual (nausea), muntah-muntah (vomiting), diare, perut kembung, selulit (cellulite), tekanan darah rendah akibat ketidakseimbangan rasio potasium/sodium, bingung (confusion), apati mental (mental apathy).
Sumber : Buah-buahan, khususnya buah kering, seperti
aprikot, juga pisang dan berbagai varietas buah jeruk.
l.Selenium
Sebuah bagian vital
dari sistem pertahanan antioksidan tubuh, selenium bekerjasama dengan vitamin E
dan dapat menggantikan sebagian fungsi vitamin E. Gejala
Defisiensi : Keluarga dengan sejarah kanker turun temurun, tanda-tanda penuaan
dini, katarak, tekanan darah tinggi, sering infeksi.
m. Sodium
Esensial dalam jumlah
kecil untuk menata keseimbangan cairan tubuh, bekerjasama dengan potasium dan
klorida. Membantu berfungsinya syaraf.Digunakan
dalam kontraksi otot termasuk otot jantung, digunakan dalam produksi energi,
membantu memindahkan nutrien ke dalam sel-sel.
Gejala Defisiensi : Pening, kelelahan karena kepanasan (heat exhaustion), tekanan darah rendah, denyut nadi cepat, apati mental (mental apathy), kehilangan nafsu makan, kejang otot, mual-mual (nausea), muntah-muntah (vomiting), berat tubuh turun, sakit kepala.
Gejala Defisiensi : Pening, kelelahan karena kepanasan (heat exhaustion), tekanan darah rendah, denyut nadi cepat, apati mental (mental apathy), kehilangan nafsu makan, kejang otot, mual-mual (nausea), muntah-muntah (vomiting), berat tubuh turun, sakit kepala.
Sumber : Zaitun
n. Zinc (Seng)
Dibutuhkan untuk
kesehatan sistem imunitas, pertumbuhan normal, pembentukan jaringan, kedewasaan
seksual lelaki dan kerja dari berbagai jenis enzim. Lebih banyak seng yang dibutuhkan ketika jaringan baru
harus dibentuk, misalnya untuk pemulihan dari pembedahan, pemulihan luka bakar. Mineral peningkat imunitas yang paling penting. Tak
diragukan lagi seng membantu tubuh memerangi infeksi. Gejala Defisiensi : Indra pembau dan indra perasa yang
lemah, bercak-bercak putih di lebih dari dua kuku, sering infeksi, tanda-tanda
tergores (stretch marks), jerawat atau kulit berminyak, kesuburan rendah, kulit
pucat, kecenderungan mudah depresi, kehilangan nafsu makan.
Sumber : Kacang brasil, kacang tanah, oat (=sejenis
gandum), almon and biji pumpkin (=sejenis labu).
C. Pencernaan Makanan
1. Tahapan Pencernaan
Makanan
Sistem pencernaan
makanan adalah proses memasukkan, menyimpan makanan sementara, mencerna secarar
fisik & kimiawi, absorbsi, menyimpan sementara & defekasi.
Empat tahap utama dalam
pengolahan makanan:
a. Penelanan (Ingesti)
b. Pencernaan (digesti)
c. Penyerapan (absorpsi)
a. Menelan (Ingesti)
yaitu mengantarkan makanan ke bagian awal dari saluran pencernaan. Hal ini akan
dilakukan dengan kerja sama terhadap sistem tubuh lainnya meliputi sistem
gerak, dan berbagai sistem sensoris (pendengaran dan penglihatan serta
penciuman).
b. Pencernaan (digestion) yaitu proses
dimana bahan makanan yang ditelan akan dihancurkan secara fisika dan kimiawi
sehingga dapat diserap oleh dinding usus dan selanjutnya dijadikan suplai
energi dan proses-proses fisiologis lainnya.
c. Absorbsi yaitu penyerapan bahan
makanan yang telah dicerna di saluran pencernaan untuk kemudian ditransfer ke
sel-sel tubuh lainnya yang akan digunakan atau disimpan untuk sementara.
d. Eliminasi atau ekskresi yaitu
mengeliminasi segala sisa-sisa makanan yang tidak dapat dicerna dan diserap
sehingga menjadi kotoran yang harus dibuang ke luar tubuh.
Seperti halnya dengan
sistem tubuh lainnya, sistem pencernaan ini memperlihatkan pola-pola spesifik
antar satu kelompok hewan dengan kelompok lainnya. Perbedaan pola antar
kelompok tersebut dapat meliputi mekanisme pencernaannya, jenis atau tipe
makanan yang dicerna serta aspek-aspek lain yang berkenaan dengan
nutrien-nutrien yang diperlukan dan tidak diperlukan oleh tubuh.
2. Pencernaan Makanan
Intrasel Dan Ekstrasel
Ada 2 cara mencernakan
makanan, yaitu pencernaan intrasel dan ekstrasel.
Pencernaan intrasel
merupakan cara mencerna yang primitif pada hewan protozoa dan porifera. Contoh
pada amoeba, cara menangkap mangsa dengan fagositosis. Proses pencernaan
makanannya secara intrasel sebagai berikut:
a. Lisosom bersatu dengan vakuola
b. Makanan dicerna dengan enzim dari
lisosom
c. Makanan yang tercerna berdifusi pada
sitoplasma
d. Sisa makanan yang tidak dicerna
dikeluarkan keluar sel
e. Terbentuk lisosom sekunder yang
berisi enzim yang masih dapat dipergunakan.
Pencernaan yang
dilakukan diluar sel disebut pencernaan ekstrasel. Pada hewan bersel banyak
umumnya mencernakan secara ekstrasel, Contoh: Coelenterata dan Platyhelminthes,
pencernaan mula-mula secara ekstrasel di rongga pencernaannya, kemudian bahan
makanan yang setengah dicerna diambil oleh sel-sel rongga gastrovascular untuk
dicerna secara intrasel.
3. Cara Makan Hewan
Semua hewan adalah
heterotrof yang tergantung kepada makanan yang ditelannya dalam rangka memenuhi
seluruh kebutuhan energi untuk hidup. Hal ini sangat kontras dengan tumbuhan
yang bersifat autotrof yang mampu mengkonversi molekul anorganik menjadi
molekul organik dengan bantuan energi matahari. Jenis makanan yang ditelan oleh
hewan sangat bervariasi, berkisar dari bakteria dan plankton yang sangat kecil
hingga pada hewan-hewan berukuran besar seperti kelompok mamalia atau
vertebrata lainnya. Dengan demikian adalah hal yang mungkin untuk menyusun
suatu generalisasi tentang perilaku makan dari hewan-hewan yang ada sekaligus
mengklasifikasikannya menjadi beberapa kelompok. Atas dasar pola cara makan,
hewan dapat dibedakan kedalam empat kelompok :
a. Cara makan suspense atau partikel
kecil
b. Cara makan partikel besar
c. Cara makan “Cairan”
d. Cara penyerapan langsung
a. Pencernaan Partikel
Kecil
Pencernaan partikel
kecil yang terkadang disebut sebagai pencernaan suspensi umumnya terbatas untuk
hewan-hewan akuatik yang sebagian besarnya pada hewan-hewan yang hidup di air
laut. Hal tersebut dimungkinkan karena adanya sumber makanan yang potensial dalam
jumlah lebih banyak seperti bakteria, mikro algae, invertebrata kecil dan
sebagainya di dalam air laut jika dibandingkan dengan di air tawar.
Tipe paling sederhana
dari mekanisme pencernaan ini adalah fagositosis yang dapat ditemukan pada
kelompok protozoa. Mekanisme lainnya adalah dengan menggunakan silia seperti
pada gastrpopoda bivalvia. Pada bivalvia dan kecebong, partikel-partikel
makanan yang kecil akan terperangkap di insang lalu didorong secara aktif oleh
silia-silia menuju ke sistem pencernaan untuk dicerna. Di mulut, makanan akan
diseleksi berdasarkan ukurannya sehingga makanan akan terpisah dari
sampah-sampah atau kotoran lainnya. Dalam banyak hal, proses memakan suspensi
ini merupakan proses yang kontinyu selama air melewati insang juga terus
berlangsung pada proses respirasi. Pada kelompok hewan lainnya, terkadang juga
ada mukus yang berfungsi untuk memerangkapkan makanan. Beberapa urochordata,
misalnya, membentuk jaring-jaring mukus yang akan menjerat partikel makanan
secara efektif. Mekanisme memakan suspensi juga ditemukan pada hewan vertebrata
seperti pada ikan paus baleen dan beberapa kelompok burung. Pada paus ballen
terdapat barisan-barisan keping ballen yang menjulur dari atap mulut sebagai
penyaring dan ketika mulut tersebut diisi air maka akan segera tertutup dengan
cepat. Selanjutnya air akan dikeluarkan sedangkan bahan makanan akan terkumpul
di alat penyaring tesebut.
b. Pencernaan Partikel Besar
Cara termudah untuk
memperoleh bahan makanan berupa partikel besar adalah dengan menelan makanan
yang inaktif. Dengan demikian bahan makanan tidak perlu ditangkap. Sering kali
bahan makanan yang diperlukan tersebut adalah lingkungan tempat hidupnya,
seperti pada cacing tanah Lumbricus yang secara sederhana akan menelan tanah di
sekitarnya. Cara alternatif lainnya berkenaan dengan massa partikel makanan
yang inaktif dapat ditemukan pada kelompok gastropoda (misalnya siput). Pada
hewan ini, terdapat radula-radula yang terletak di atas struktur seperti lidah
yang disebut odontofor. Radula digerakkan maju mundur, mengikis partikel
makanan yang kemudian dimasukkan ke dalam saluran pencernaan.
Hewan-hewan lain harus
melakukan perburuan dalam memperoleh makanannya yang termasuk kelompok
karnivora. Pola berburu makanan tersebut sangat menguntungkan karena bahan
makanan yang diperoleh sangat kaya nutrisi. Hal ini bertolak belakang dengan
herbivora yang bahan makanannya susah untuk dicerna dan sebagian besar mungkin
akan menjadi sisah yang tak dapat diabsorbsi. Akan tetapi kerugian bagi
kelompok karnivora adalah tidak terjaminnya ketersediaan makanan setiap waktu
sebab proses berburu kadang juga menemui kegagalan. Hewan tangkapan dapat
dicerna terlebih dahulu dalam rongga mulut sebelum ditelan atau sekaligus
ditelan tanpa proses pencernaan di dalam rongga mulut seperti pada ular. Oleh
karenanya, sehubungan dengan cara mencerna makanannya, maka hewan-hewan
karnivora memiliki beragam variasi dari organ pada sistem pencernaannya seperti
adanya taring, rahang yang elastik, saliva yang mengandung toksin atau toksin
yang memang secara sistematis dikeluarkan melalui gigitan. Pada cephalopoda
misalnya, terdapat dua struktur seperti paruh di mulutnya yang dapat
memperkecil ukuran makanan melalui gigitan dengan organ tersebut.
c. Makan “ Cairan”
Hewan golongan ini biasanya
mempunyai alat tusuk dan isap, yang merupakan modifikasi dari rahangnya yang
berfungsi untuk menghisap makanannya yang berupa cairan. Pada hewan golongan
ini pula reduksi pada gigi, tetapi memiliki paruh dan nectar untuk menjilat
lidah.
d. Menyerap Pakan
Hewan golongan ini
mampu menyerap berbagai nutrisi yang dibutuhkan. Mekanisme penyerapan serupa
dengan penyerapan pada usus hewan vertebrata, yaitu dengan sistem transport
aktif.
D. Pola Pencernaan Makanan
Hewan Vertebrata
1. Enzim Pencernaan.
Untuk mencernakan
makanan enzim-enzim tertentu yang dihasilkan dari berbagai kelenjar pada sistem
pencernaan makanan. Kelenjar ludah/saliva hanya dimiliki oleh mammalia,
sedangkan vertebrata lain hanya berupa kelenjar lendir/mukus.
Saliva adalah cairan
agak pekat , licin karena mengandung molekul karbohidrat-protein yang disebut
musin. Musin ini memungkinkan saliva mengikat partikel-partikel kecil makanan
bersama menjadi sebuah massa lunak yang dengan mudah kemudian dapat ditelan. Beberapa jenis enzim dihasilkan dalam bentuk zimogen,
misalnya pepsinogen pada lambung, baru aktif jika ada enterokinase yaitu HCl.
Pengeluaran enzim pada
mammalia dan juga manusia terjadi dengan berbagai cara, saliva dan getah
lambung dapat keluar secara psikis atau dengan refleks. Getah lambung dapat
juga dipengaruhi secara kimia (hormon), jika ada makanan yang telah dikunyah
masuk ke lambung, dinding lambung akan mengeluarkan hormon gastrin yang
mempengaruhi kelenjar-kelenjar getah lambung mengeluarkan getah lambung.
HCl dalam getah lambung
mempunyai fungsi yang berguna untuk:
a. Menolong
mematikan bakteri yang terdapat dalam makanan yang ditelan.
b. Menolong mengubah
sifat protein, merombak jaringan ikat dsb, agar pencernaan lebih mudah.
c. Menolong
mengaktifkan pepsin, satu-satunya enzim pencernaan yang disekresikan oleh
lambung.
Jika makanan dari
lambung masuk pangkal duodenum, maka pangkal duodenum akan mengeluarkan hormon:
a. Sekretin: yaitu
hormon yang mempengaruhi pengeluaran getah pankreas.
b. Kolesistokinin: mempengaruhi pangeluaran cairan
empedu.
c. Enterokinin: mempengaruhi pengeluaran getah usus.
Getah pankreas usus dan
cairan empedu pengeluarannya semata-mata karena proses kimia (hormon), getah
pankreas mengandung zat-zat sebagai berikut:
a. Natrium
bikarbonat (NAHCO3), menetralkan keasaman di usus, dengan cepat
menaikkan pH menjadi kira-kira 8.
b. Amilase
c. Lipase,
menghidrolisis lemak menjadi campuran asam lemak dan monogliserida, Kerjanya
dibantu adanya garam-garam empedu
d. Dua protease:
tripsin dan kimotripsin, enzim ini melanjutkan pencernaan protein.
Kimotripsin mematahkan
ikatan peptida yang sama seperti yang dilakukan oleh pepsin, enzim tripsin dan
kimotripsin dikeluarkan dalam bentuk inaktif , setelah masuk ke duodenum
menjadi aktif.
Enterokinin memacu usus
halus (jejenum) mengeluarkan :
a. Eksopeptidase ,
enzim yang membantu hidrolisis peptida menjadi asam amino. ( contoh:
Aminopeptidase dan karboksipeptidase)
b. Nuklease, enzim
yang menghidrolisis asam nukleat (DNA dan RNA) menjadi komponen nukleotida.
c. Maltase.
d. Sukrase
e. Laktase
Cairan empedu
mengandung garam-garam empedu, yang merupakan steroid ampifil dan memegang
peranan penting dalam mengemulsikan lemak, empedu juga mengandung pigmen
empedu, yang berasal dari hasil pemecahan pigmen sel darah merah (hemoglobin),
yang dipindahkan oleh hati dari sel-sel darah merah yang tua. Warna kecoklatan
pigmen empedu ini memberi warna coklat yang khas dari faeses.
2. Pencernaan Makanan
Pencernaan awal adalah
secara mekanik artinya makanan dihaluskan dengan cara mengunyah atau dengan
cara lain, agar mudah dicerna secara kimia pada proses pencernaan secara
enzimatis.
Pencernaan Protein,
ada enzim endopeptidase,
contoh pepsin dan tripsin.
Kemudian asam amino
yang berada pada bagian terminal pada molekul peptida yang lebih kecil akan
dilepaskan oleh enzim eksopeptidase, ada 2:aminopeptidase (melepaskan pada gugus amin
yang bebas) dankarboksipeptidase (gugus karboksil yang bebas).
Asam amino diabsorpsi
pada duodenum, jejenum dan ileum, pada ileum absorpsinya lambat. Absorpsi asam
amino sebagian dengan transpor aktif.
Pencernaan Karbohidrat,
Dimulai dari mulut oleh
enzim ptialin/ amilase, pada lambung ptialin relatif tidak bekerja karena pHnya
sangat asam, (1,5-3), yang paling berperan adalah amilase dalam pankreas, sedangkan
di usus halus disakarida akan diubah menjadi monosakarida, hasil akhirnya
adalah glukosa, fruktosa, galaktosa dan pentosa (ribosa dan deoksiribosa).
Penyerapannya melalui
dinding villi ke peredaran darah. Glukosa meresap secara difusi, kacepatan maximum
absorpsi pada usus manusia adalah 120 gr/jam. Transpor aktif dari penyerapan
hexosa diperkirakan dengan proses fosforilasi, artinya enzim-enzim fosforilasi
pada sel-sel usus memegang peranan penting.
Pencernaan Lemak,
Dilakukan oleh lipase
yang terdapat pd getah usus dan getah pankreas, dengan pH optimum 7,5 – 8.
Pencernaan lemak
berjalan sbb:
lipase
Lemak (Trigliserida)
--------------> Digliserida + asam lemak (1)
Cairan empedu
Lipase
Digliserida
----------------> Monogliserida + asam lemak (3)
Cairan empedu
40% Trigliserida pada
makanan akan dihidrolisis hanya sampai monogliserida, sisanya dihidrolisis
sempurna menjadi asam lemak + glicerol.Asam lemak dan monogliserida, yang
diserap di dalam sel-sel villus akan disusun menjadi tetesan lemak, ini terjadi
dalam RE yang halus dari sel-sel tsb. Tetesan lemak kemudian akan dikeluar-kan
melalui eksositosis ke dalam bagian dalam vilus,
Tetesan lemak kemudian
akan masuk ke anyaman kapiler dalam saluran lakteal yang merupakan bagian dari
sistem limfatik, yg memiliki dinding lebih porus. Tetesan-tetesan lemak sewaktu
ada di dalam saluran lakteal akan diedarkan dengan lambat melalui sistem
limfatik sampai berhubungan dengan sistem sirkulasi darah. Lemak yang masuk
dalam pembuluh darah dan hati akan digunakan dalam metabolisme atau disimpan.
Absorpsi Vitamin
Vitamin diabsorpsi
duodenum kecuali vit B12 diabsorpsi
di ileum. Vitamin
yang larut dalam air (vit B dab C) absorpsinya lebih cepat, sedangkan vit yang
larut dalam lemak seperti A.D.E dan K absorpsinya lambat dan tergantung dari
cukupnya empedu, cairan pankreas dan lemak.
Semua vertebrata
mempunyai enzim amilase dari pankreas kecuali sapi, ayam dan biri-biri, amilase
pada hewan tsb. dikeluarkan bersama cairan empedu.Hampir semua hewan tidak
menghasilkan amilase dari lambungnya, kecuali serangga omnivor dan herbivor,
bahkan dihasilkan juga disakaridase seperti laktase, sukrase dan maltase.
Lambung yang menghasilkan enzim adalah bagian gastric caeca. Pada serangga
omnivor, herbivor dan carnivor menghasilkan enzim protease dan lipase.
Secara umum hewan tidak
menghasilkan selulase sendiri, kecuali cacing teredo dan cacing tanah. Hewan
lain mendapatkan selulase karena bersimbiosis dengan bakteri atau falgellata
penghasil selulase. Contoh: Serangga bersimbiosis dengan sejenis flagelata
(Trichonympha) sehingga dapat mencernakan selulosa.
Hewan ruminantia
seperti sapi, kerbau, biri-biri, kambing dan lain-lain, dapat mencernakan
selulosa karena bersimbiosis dengan bakteri pada lambungnya. Lambung ruminantia
mempunyai bagian-bagian yang berasal dari modifikasi oesofagus, yaitu: rumen,
retikulum, dan omasum, sedang abomasum merupakan lambung yg sebenarnya.
Fermentasi terjadi di
rumen oleh bakteri (Methanobacterium ruminantium) memecah selulosa menjadi asam laktat, asam lemak
(butirat dan propionat), asam asetat, dan gas (CO2 , CH4 dll). Bahan-bahan hasil fermentasi di absorpsi di rumen. Asam lemak dipakai untuk mensintesis lemak di hati. Asam
laktat dan asam asetat diubah menjadi glikogen di hati. Asam asetat dapat diubah menjadi glukosa dan galaktosa
sebagai bahan untuk mensintesis gula susu (laktosa) Gas
CO2 dan CH4 sebagian diabsorpsi dan dikeluarkan melalui paru-paru,
sebagian dikeluarkan melalui mulut.
Bagian makanan/rumput
yang masih besar akan kembali ke mulut untuk dikunyah lagi. Selain itu bakteri
juga menghasilkan vit B12. Bakteri juga merupakan sumber protein
bagi hewan ruminantia, bakteri akan mati di lambung asam (abomasum) dan
selanjutnya dicernakan. Oleh karena itu hewan ini tidak membutuhkan asam amino
esensial seperti pada manusia, hanya dengan menambahkan garam amonium atau urea
pada makanannya maka bakteri dalam rumennya akan bertambah subur.
Hewan seperti kuda,
proses fermentasi oleh bakteri terjadi di usus buntu yang besar, tapi kurang
efektif karena tidak bisa dikunyah kembali sehingga serat-seratnya masih kasar
dan bakteri tidak bisa dicerna di usus.
Pada kelinci dan marmut
juga bersimbiosis dengan bakteri di usus buntunya, kotoran yang belum sempurna
akan dimakan kembali sehingga pencernaan lebih sempurna dan kotorannya keras
berbutir-butir.
Gerakan Pada Sistem Pencernaan Makanan.
Lambung dan usus
mengadakan gerakan untuk mencampur makanan dengan enzim dan menggerakkan
makanan pada seluran pencernaan. Gerakannya berupa gerak peristaltik, gerak
segmentasi dan gerak ayun (pendular).
Makanan di lambung
manusia ± 3-4
jam, kalau mengandung lemak ± 6-7 jam. kanan berada di usus manusia ± 12-24 jam. Pada
hewan herbivor makanan tinggal di usus sampai beberapa hari.
E. Sistem Pencernaan
Manusia.
Sistem pencernaan manusia
terdiri atas saluran dan kelenjar pencernaan.Saluran
pencernaan merupakan saluran yang dilalui bahan makanan. Kelenjarpencernaan adalah bagian yang mengeluarkan enzim untuk membantu mencerna makanan. Saluran pencernaan antara lain sebagai
berikut.
1. Mulut
Di
dalam rongga mulut, terdapat gigi, lidah, dan kelenjar air liur (saliva).
Gigi terbentuk dari tulang gigi yang disebut dentin. Struktur gigi terdiri
atas mahkota gigi yang terletak diatas gusi, leher yang dikelilingi oleh
gusi, dan akar gigi yang tertanam dalam kekuatan-kekuatan rahang.
Mahkota gigi dilapisi email yang berwarna putih. Kalsium, fluoride, dan
fosfat merupakan bagian penyusun email. Untuk perkembangan dan
pemeliharaan gigi yang bai, zat-zat tersebut harus ada di dalam makanan
dalam jumlah yang cukup. Akar dilapisi semen yang melekatkan akar pada
gusi.
Gigi terbentuk dari tulang gigi yang disebut dentin. Struktur gigi terdiri
atas mahkota gigi yang terletak diatas gusi, leher yang dikelilingi oleh
gusi, dan akar gigi yang tertanam dalam kekuatan-kekuatan rahang.
Mahkota gigi dilapisi email yang berwarna putih. Kalsium, fluoride, dan
fosfat merupakan bagian penyusun email. Untuk perkembangan dan
pemeliharaan gigi yang bai, zat-zat tersebut harus ada di dalam makanan
dalam jumlah yang cukup. Akar dilapisi semen yang melekatkan akar pada
gusi.
Ada tiga macam gigi
manusia, yaitu gigi seri (insisor) yang
berguna untuk memotong makanan, gigi
taring (caninus) untuk
mengoyak
makanan, dan gigi geraham (molar) untuk mengunyah makanan. Dan
terdapat pula tiga buahkelenjar saliva pada mulut, yaitu kelenjar parotis,
sublingualis, dan submandibularis. Kelenjar saliva mengeluarkan air liur
yang mengandung enzim ptialin atau amilase, berguna untuk mengubah
amilum menjadi maltosa. Pencernaan yang dibantu oleh enzim disebut
pencernaan kimiawi. Di dalam rongga mulut, lidah menempatkan
makanan di antara gigi sehingga mudah dikunyah dan bercampur dengan
air liur. Makanan ini kemudian dibentuk menjadi lembek dan bulat yang
disebut bolus. Kemudian bolus dengan bantuan lidah, didorong menuju
faring.
makanan, dan gigi geraham (molar) untuk mengunyah makanan. Dan
terdapat pula tiga buahkelenjar saliva pada mulut, yaitu kelenjar parotis,
sublingualis, dan submandibularis. Kelenjar saliva mengeluarkan air liur
yang mengandung enzim ptialin atau amilase, berguna untuk mengubah
amilum menjadi maltosa. Pencernaan yang dibantu oleh enzim disebut
pencernaan kimiawi. Di dalam rongga mulut, lidah menempatkan
makanan di antara gigi sehingga mudah dikunyah dan bercampur dengan
air liur. Makanan ini kemudian dibentuk menjadi lembek dan bulat yang
disebut bolus. Kemudian bolus dengan bantuan lidah, didorong menuju
faring.
2. Faring (esofagus)
Setelah
melalui rongga mulut, makanan yang berbentuk bolus akan
masuk kedalam tekak )faring). Faring adalah saluran yang memanjang
dari bagian belakang rongga mulut sampai ke permukaan kerongkongan
(esophagus). Pada pangkal faring terdapat katup pernapasan yang disebut
epiglottis. Epiglotis berfungsi untuk menutup ujung saluran pernapasan
(laring) agar makanan tidak masuk ke saluran pernapasan. Setelah melalui
faring, bolus menuju ke esophagus; suatu organ berbentuk tabung lurus,
berotot lurik, dan berdidnding tebal. Otot kerongkongan berkontraksi
sehingga menimbulkan gerakan meremas yang mendorong bolus ke dalam
lambung. Gerakan otot kerongkongan ini disebut gerakan peristaltik.
masuk kedalam tekak )faring). Faring adalah saluran yang memanjang
dari bagian belakang rongga mulut sampai ke permukaan kerongkongan
(esophagus). Pada pangkal faring terdapat katup pernapasan yang disebut
epiglottis. Epiglotis berfungsi untuk menutup ujung saluran pernapasan
(laring) agar makanan tidak masuk ke saluran pernapasan. Setelah melalui
faring, bolus menuju ke esophagus; suatu organ berbentuk tabung lurus,
berotot lurik, dan berdidnding tebal. Otot kerongkongan berkontraksi
sehingga menimbulkan gerakan meremas yang mendorong bolus ke dalam
lambung. Gerakan otot kerongkongan ini disebut gerakan peristaltik.
3. Lambung
Otot lambung berkontraksi
mengaduk-aduk bolus, memecahnya
secara mekanis, dan mencampurnya dengan getah lambung. Getah
lambung mengandung HCl, enzim pepsin, dan renin. HCl berfungsi untuk
membunuh kuman-kuman yang masuk berasama bolus akan mengaktifkan
enzim pepsin. Pepsin berfungsi untuk mengubah protein menjadi peptone.
Renin berfungsi untuk menggumpalkan protein susu. Setelah melalui
pencernaan kimiawi di dalam lambung, bolus menjadi bahan kekuningan
yang disebut kimus (bubur usus). Kimus akan masuk sedikit demi sedikit
ke dalam usus halus.
secara mekanis, dan mencampurnya dengan getah lambung. Getah
lambung mengandung HCl, enzim pepsin, dan renin. HCl berfungsi untuk
membunuh kuman-kuman yang masuk berasama bolus akan mengaktifkan
enzim pepsin. Pepsin berfungsi untuk mengubah protein menjadi peptone.
Renin berfungsi untuk menggumpalkan protein susu. Setelah melalui
pencernaan kimiawi di dalam lambung, bolus menjadi bahan kekuningan
yang disebut kimus (bubur usus). Kimus akan masuk sedikit demi sedikit
ke dalam usus halus.
4. Usus halus
Usus halus memiliki tiga bagian yaitu, usus dua belas jari
(duodenum), usus tengah (jejunum), dan usus penyerapan (ileum). Suatu
lubang pada dinding duodenum menghubungkan usus 12 jari dengan
saluran getah pancreas dan saluran empedu. Pankreas menghasilkan enzim
tripsin, amilase, dan lipase yang disalurkan menuju duodenum. Tripsin
berfungsi merombak protein menjadi asam amino. Amilase mengubah
amilum menjadi maltosa. Lipase mengubah lemak menjadi asam lemak
dan gliserol. Getah empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung dalam
kantung empedu. Getah empedu disalurkan ke duodenum. Getah empedu
berfungsi untuk menguraikan lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
(duodenum), usus tengah (jejunum), dan usus penyerapan (ileum). Suatu
lubang pada dinding duodenum menghubungkan usus 12 jari dengan
saluran getah pancreas dan saluran empedu. Pankreas menghasilkan enzim
tripsin, amilase, dan lipase yang disalurkan menuju duodenum. Tripsin
berfungsi merombak protein menjadi asam amino. Amilase mengubah
amilum menjadi maltosa. Lipase mengubah lemak menjadi asam lemak
dan gliserol. Getah empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung dalam
kantung empedu. Getah empedu disalurkan ke duodenum. Getah empedu
berfungsi untuk menguraikan lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
5. Usus besar
Bahan
makanan yang sudah melalui usus halus akhirnya masuk ke dalam
usus besar. Usus besar terdiri atas usus buntu (appendiks), bagian yang menaik (ascending colon),
bagian yang mendatar (transverse colon),
bagian yang menurun (descending colon),
dan berakhir pada anus. Bahan makanan yang sampai pada usus besar dapat
dikatakan sebagai bahan sisa. Sisa tersebut terdiri atas sejumlah besar air dan
bahan makanan yang tidak dpat tercerna, misalnya
selulosa.
Usus besar berfungsi
mengatur kadar air pada sisa makanan. Bil kadar iar pada sisa makanan terlalu banyak, maka dinding usus
besar akan menyerap kelebihan air tersebut.
Sebaliknya bila sisa makanan kekurangan air, maka dinding usus besar akan
mengeluarkan air dan mengirimnya ke sisa makanan. Di dalam usus besar
terdapat banyak sekali mikroorganisme yang membantu membusukkan
sisa-sisa makanan tersebut. Sisa makanan yang tidak terpakai oleh
tubuh beserta gas-gas yang berbau disebut tinja (feses) dan dikeluarkan melalui
anus.
C. Sistem Pencernaan Makanan Pada
Hewan vertebrata
Organ pencernaan pada
hewan vertebrata meliputi saluran pencernaan (tractus digestivus) dan kelenjar
pencernaan (glandula digestoria)
1. Sistem Pencernaan
Pada Ikan
Saluran pencernaan pada
ikan dimulai dari rongga mulut (cavum oris). Di dalam rongga mulut terdapat
gigi-gigi kecil yang berbentuk kerucut pada geraham bawah dan lidah pada dasar
mulut yang tidak dapat digerakan serta banyak menghasilkan lendir, tetapi tidak
menghasilkan ludah (enzim). Dari rongga mulut makanan masuk ke esophagus
melalui faring yang terdapat di daerah sekitar insang.
Esofagus berbentuk
kerucut, pendek, terdapat di belakang insang, dan bila tidak dilalui makanan
lumennya menyempit. Dari kerongkongan makanan di dorong masuk ke lambung,
lambung pada umum-nya membesar, tidak jelas batasnya dengan usus. Pada beberapa
jenis ikan, terdapat tonjolan buntu untuk memperluas bidang penyerapan makanan. Dari lambung, makanan masuk ke usus yang berupa pipa
panjang berkelok-kelok dan sama besarnya. Usus bermuara pada anus.
Kelenjar pencernaan
pada ikan, meliputi hati dan pankreas. Hati merupakan kelenjar yang berukuran
besal, berwarna merah kecoklatan, terletak di bagian depan rongga badan dan
mengelilingi usus, bentuknya tidak tegas, terbagi atas lobus kanan dan lobus
kiri, serta bagian yang menuju ke arah punggung. Fungsi hati menghasilkan empedu
yang disimpan dalam kantung empedu untuk membanfu proses pencernaan lemak.
Kantung empedu berbentuk bulat, berwarna kehijauary terletak di sebelah kanan
hati, dan salurannya bermuara pada lambung. Kantung empedu berfungsi untuk
menyimpan empedu dan disalurkan ke usus bila diperlukan. Pankreas merupakan
organ yang berukuran mikroskopik sehingga sukar dikenali, fungsi pankreas,
antara lain menghasilkan enzim – enzim pencernaan dan hormon insulin.
2. Sistem Pencernaan Pada Amfibi
Sistem pencernaan
makanan pada amfibi, hampir sama dengan ikan, meliputi saluran pencernaan dan
kelenjar pencernaan. salah satu binatangamphibi adalah katak. Makanan katak
berupa hewan-hewan kecil (serangga). Secara berturut-turut saluran pencernaan
pada katak meliputi:
a. rongga mulut: terdapat gigi berbentuk kerucut untuk
memegang mangsa dan lidah untuk menangkap mangsa,
b. esofagus. berupa saluran pendek,
c. ventrikulus (lambung), berbentuk kantung yang bila
terisi makanan
menjadi lebar. Lambung katak dapat dibedakan menjadi 2, yaitu tempat masuknya esofagus dan lubang keluar menuju usus.
menjadi lebar. Lambung katak dapat dibedakan menjadi 2, yaitu tempat masuknya esofagus dan lubang keluar menuju usus.
d. intestinum (usus): dapat dibedakan atas usus halus
dan usus tebal. Usus halus meliputi: duodenum. jejenum, dan ileum, tetapi belum
jelas batas-batasnya.
e. Usus tebal berakhir pada rektum dan menuju kloata,
dan
f. kloaka: merupakan
muara bersama antara saluran pencernaan makanan, saluran reproduksi, dan urine.
Kelenjar pencernaan
pada amfibi, terdiri atas hati dan pankreas. Hati berwarna merah kecoklatan,
terdiri atas lobus kanan yang terbagi lagi menjadi dua lobulus. Hati berfungsi
mengeluarkan empedu yang disimpan dalam kantung empedu yang berwarna kehijauan.
pankreas berwarna
Kekuningan, melekat
diantara lambung dan usus dua belas jari (duadenum). pankreas berfungsi
menghasilkan enzim dan hormon yang bermuara pada duodenum.
Langganan:
Postingan (Atom)